Dalam kesempatan itu, ia juga menyempatkan berdialog dengan warga, khususnya pemilik ternak sapi. Ganjar mengaku senang karena dalam dialog itu bisa mengetahui bahwa warga sudah paham tentang penyakit hewan ternak sapi.
"Tadi ada pemilik sapi ternyata ibu-ibu yang sudah sepuh itu paham betul kondisi sapinya. Ia mengerti bahwa sapinya kena PMK, ia mengerti ciri-ciri sapi kalau terkena penyakit antraks maka segera dilaporkan," kata Ganjar.
Menurutnya, masyarakat yang aktif memahami permasalahan penyakit ternak sangat penting. Apa yang dilakukan oleh pemilik sapi di Desa Karanganyar menjadi contoh langkah antisipasi yang baik. Ketika pemilik sapi mengetahui ternaknya terindikasi sakit agar segera melapor.
"Lapor itu ada dokter hewan cukup banyak, dari pemerintah cukup banyak, juga pemerintah desa. Kalau itu bisa dilakukan maka kita akan cepat menangani, semua diserbu oleh tim dari para dokter hewan, para penyuluh untuk kemudian mereka datang dan divaksin," tegasnya.
Sejauh ini, lanjutnya, belum ada laporan terkait penyakit antraks pada hewan di Jateng. Meskipun demikian, pencegahan sejak dini sudah dilakukan dengan memberikan vaksin kepada hewan ternak.
"Alhamdulillah sampai hari ini (Jateng) belum ada laporan, kami cegah sedini mungkin. Kita mengingatkan karena antraks ini bisa menular kepada manusia maka manusia pun hati-hati. Gaya hidupnya pun juga harus dirawat. Maka sekarang akan kita serbu agar bisa menyeluruh ke ternak kita," pungkas pria yang saat ini tengah digadang-gadang menjadi Presiden 2024 penerus Jokowi itu.
Editor : Joko Piroso