POLEWALI MANDAR,iNewsSragen.id - Kebakaran yang terjadi di Pondok Pesantren Alwasilah sangat menyedihkan. Pada Senin malam, kabar duka datang dengan meninggalnya satu lagi korban, Amri, 16 tahun, warga Desa Sali Sali, Kecamatan Lembang, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan. Ini membuat total korban meninggal akibat kebakaran tersebut menjadi dua orang santri.
Amri adalah korban kedua yang meninggal dari delapan orang santri yang awalnya dirawat intensif. Ia menghembuskan nafas terakhirnya di ruang ICU Rumah Sakit Hajja Andi Depu. Meninggalnya Amri pada Senin petang membuat ini menjadi hari yang berduka, karena sebelumnya pada Senin pagi, seorang santri bernama Reski, warga Dusun Buttu Tenne, Kecamatan Binuang, juga meninggal akibat luka bakar parah yang dialami.
Kondisi para korban kebakaran di Pondok Pesantren Alwasilah Lemo cukup mengenaskan, dengan mayoritas mengalami luka bakar di atas 40%. Namun, kondisi kedua korban yang meninggal, yaitu Reski dan Amri, mengalami luka bakar cukup parah, mencapai lebih dari 70% dari tubuh mereka.
Kebakaran yang mengakibatkan kematian delapan santri kelas 3 ini terjadi pada Sabtu sebelumnya. Ruangan dalam gedung Balai Latihan Kerja (BLK) tempat para santri beristirahat tiba-tiba terbakar. Diduga kebakaran ini disebabkan oleh uap tinner yang memenuhi ruangan, menyebabkan ledakan api yang hebat dan sebagian botol thinner meledak, mengakibatkan para korban terkena luka bakar parah.
Meskipun penyebab pasti kebakaran masih belum diketahui, dugaan sementara mengarah pada kemungkinan adanya siswa yang bermain korek api dalam ruangan tertutup tersebut. Saat ini, masih ada enam santri yang sedang menjalani perawatan intensif di ruang ICU Rumah Sakit Hajja Andi Depu.
Situasi ini tentu sangat mengharukan dan penuh keprihatinan. Keluarga korban yang masih dirawat diharapkan mendapatkan dukungan dan semangat dalam menghadapi cobaan berat ini. Semoga para korban yang sedang dalam perawatan bisa pulih dan sembuh dengan cepat.
Editor : Joko Piroso