get app
inews
Aa Text
Read Next : Kecelakaan Tragis Bus Pariwisata di Indonesia, di Subang Paling Parah

Indonesia Akan Mengalami Fenomena Hari Tanpa Bayangan saat Terjadi Kulminasi Utama, Ini Jadwalnya!

Kamis, 31 Agustus 2023 | 09:35 WIB
header img
Ilustrasi.Foto: Dok. Okezone

JAKARTA, iNewsSragen.id  -  Fenomena "hari tanpa bayangan" yang dapat terjadi di beberapa wilayah di Indonesia, terutama di ibu kota provinsi. Fenomena ini terjadi saat Matahari mencapai posisi kulminasi utama, di mana Matahari berada tepat di atas kepala pengamat atau di titik zenit. Sebagai hasilnya, benda tegak tidak akan memiliki bayangan yang terlihat karena bayangan tersebut bertumpuk dengan benda itu sendiri.

Fenomena kulminasi utama terjadi karena bidang ekuator bumi tidak tepat berimpit dengan bidang ekliptika atau bidang revolusi bumi. Ini menyebabkan posisi Matahari terlihat berubah sepanjang tahun antara 23,5 derajat Lintang Utara (LU) dan 23,5 derajat Lintang Selatan.

Pada tahun 2023, kulminasi utama di Indonesia diperkirakan akan terjadi dua kali dalam setahun dan biasanya tidak jauh dari saat Matahari berada di khatulistiwa. Berbagai kota di Indonesia akan mengalami hari tanpa bayangan pada tanggal dan waktu yang berbeda, tergantung pada lintang geografis kota tersebut. BMKG memberikan jadwal hari tanpa bayangan untuk beberapa kota di Indonesia.

“Di kota-kota lain, kulminasi utama terjadi saat deklinasi matahari sama dengan lintang kota tersebut. Khusus untuk kota Jakarta, fenomena ini terjadi pada 5 Maret 2023, yang kulminasi utamanya terjadi pada pukul 12.04 WIB, dan pada 9 Oktober 2023, yang kulminasi utamanya terjadi pada pukul 11.40 WIB,” kata BMKG.

Secara umum, BMKG mengatakan kulminasi utama tahun 2023 di Indonesia terjadi terjadi antara 21 Februari 2023 di Baa, Nusa Tenggara Timur hingga 5 April 2023 di Sabang, Aceh dan 8 September 2023 di Sabang, Aceh sampai dengan 21 Oktober 2023 di Baa, Nusa Tenggara Timur.

Berikut, jadwal hari tanpa bayangan 2023 di Indonesia:

1. Banda Aceh: 9 September 2023, pukul 12.36 WIB

2. Medan: 14 September 2023, pukul 12.21 WIB

3. Padang, 25 September 2023, pukul 12.10 WIB

4. Pekan Baru: 22 September 2023, pukul 12.07 WIB

5. Bengkulu: 3 Oktober 2023, pukul 12.00 WIB

6. Jambi: 27 September 2023, pukul 11.56 WIB

7. Tanjung Pinang: 21 September 2023, pukul 11.55 WIB

8. Palembang: 1 Oktober 2023, pukul 11.50 WIB

9. Bandar Lampung: 7 Oktober 2023, pukul 11.46 WIB

10. Pangkal Pinang: 29 September 2023, pukul 11.46 WIB

11. Serang: 9 Oktober 2023, pukul 11.42 WIB

12. Jakarta Pusat: 9 Oktober 2023, pukul 11.40 WIB

13. Bandung: 11 Oktober 2023, pukul 11.36 WIB

14. Semarang: 11 Oktober 2023, pukul 11.25 WIB

15. Yogyakarta: 13 Oktober 2023, pukul 11.24 WIB

16. Surabaya: 12 Oktober 2023, pukul 11.15 WIB

17. Pontianak: 23 September 2023, pukul 11.35 WIB

18. Palangka Raya: 29 September 2023, pukul 11.14 WIB

19. Banjarmasin: 2 Oktober 2023, pukul 12.11 WITA

20. Samarinda: 24 September 2023, pukul 12.03 WITA

21. Tanjung Selor: 16 September 2023, pukul 12.05 WITA

22. Denpasar: 16 Oktober 2023, pukul 12.04 WITA

23. Mataram: 15 Oktober 2023, pukul 12.01 WITA

24. Kupang: 20 Oktober 2023, pukul 11.30 WITA

25. Mamuju: 30 September 2023, pukul 11.54 WITA

26. Makassar: 6 Oktober 2023, pukul 11.50 WITA

27. Palu: 25 September 2023, pukul 11.52 WITA

28. Kendari: 3 Oktober 2023, pukul 11.39 WITA

29. Gorontalo: 22 September 2023, pukul 11.40 WITA

30. Manado: 19 September 2023, pukul 11.34 WITA

31. Sofifi: 21 September 2023, pukul 12.23 WIT

32. Ambon: 3 Oktober 2023, pukul 12.16 WIT

33. Manokwari: 25 September 2023, pukul 11.55 WIT

34. Jayapura: 30 September 2023, pukul 11.27 WIT

Fenomena ini memberikan pemahaman yang menarik tentang gerak Matahari di langit dan bagaimana hal ini memengaruhi pengalaman sehari-hari kita.

Editor : Joko Piroso

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut