DPC Partai Demokrat Sragen Kecewa, Baliho Anies Baswedan Dicopoti

SRAGEN, iNewsSragen.id - Dinamika politik di tingkat elite Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang melibatkan Partai Nasdem, PKB, dan Partai Demokrat tampaknya telah mempengaruhi situasi politik di berbagai tingkat, termasuk di daerah seperti Kabupaten Sragen. Keputusan Partai Nasdem awalnya untuk menggandeng PKB dan mencalonkan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai calon wakil presiden (cawapres) pendamping Anies Baswedan telah mengecewakan Partai Demokrat di pusat dan di beberapa daerah.
Namun, pada tanggal (30 /8/2023), terjadi perubahan yang tidak terduga ketika Nasdem mengajak PKB untuk bekerja sama dan memutuskan Cak Imin sebagai cawapres. Keputusan ini tampaknya tidak melalui pembicaraan dengan seluruh partai anggota koalisi, termasuk Partai Demokrat.
Hal ini mengecewakan Partai Demokrat karena dianggap tidak konsisten dengan keputusan sebelumnya dan kurang menghormati kesepakatan yang telah ada.
Ketua DPC Partai Demokrat Sragen Budiono Rahmadi menunjukkan surat Anies kepada AHY di DPC Partai Demokrat Sragen, Jumat (1/9/2023).Foto:iNews/Joko P
Ketua DPC Partai Demokrat Sragen Budiono Rahmadi Budiono menyampaikan, kekecewaannya terhadap perubahan ini. Dia merasa bahwa dalam politik, etika juga harus diperhatikan, dan perubahan semacam ini seharusnya melibatkan seluruh partai dalam koalisi.
Akibat perubahan ini, baliho-baliho yang menggambarkan gambar Anies-AHY dicopot di beberapa lokasi, termasuk di dekat pintu tol Sidoharjo, Tanon, Gemolong, dan Munggur. Tindakan mencopot baliho-baliho ini diyakini dilakukan oleh pihak yang mendukung DPD (Dewan Pimpinan Daerah) Partai Demokrat di Jawa Tengah sebagai bentuk protes terhadap keputusan yang dianggap tidak konsisten tersebut.
Editor : Joko Piroso