Perlu diketahui, bendungan Wonogiri yang berada di hulu sungai Bengawan Solo menjadi salah satu sumber air baku yang mengalir di 12 kabupaten kota dari Wonogiri Jateng, hingga muaranya di Gresik Jatim.
Kondisi bendungan yang dibangun tahun 1978 dan mulai dioperasikan tahun 1980 itu terus mengalami penurunan kapasitas daya tampung.
Jika volume tampungan total di 1980 mencapai 560 juta m³ dengan volume efektif 440 juta m³, di tahun 2022 turun dengan volume total 365 juta m³ dan volume efektif 322 m³. Penurunan volume tampung bendungan dikarenakan faktor sedimentasi.
Untuk mengoptimalkan kapasitas, PJT I juga melakukan kegiatan operasional pemeliharaan dengan mengeruk sedimen menggunakan alat berat, serta kapal keruk yang dioperasikan oleh BBWSBS.
Editor : Joko Piroso