Meskipun gagal mendapat paket nasi bebek gratis, dua ibu-ibu tersebut mengaku tidak berkecil hati. Mereka juga menyambut baik kegiatan CFD yang mulai digelar di Kartasura itu. Setidaknya bisa sebagai sarana hiburan sekaligus olahraga di setiap hari Minggu.
Dimata Bupati Sukoharjo Etik Suryani, secara umum pelaksanaan CFD Kartasura perdana telah berjalan dengan baik dan sukses mendatangkan warga hingga nyaris penuh sesak. Termasuk juga penyelenggaraan Festival Internasional Bebek Kartasura, dinilai berhasil.
"Jadi bapak ibu semuanya, tentunya kami berharap, nanti bisa dipublikasikan bahwa Sukoharjo punya kuliner selain nasi Liwet, Tengkleng, Gempol Pleret, ada bebek yang sangat istimewa dari Kartasura," kata Etik.
Disisi lain, Bupati juga mengingatkan kepada pihak -pihak yang bertanggungjawab dalam pelaksanaan CFD serta masyarakat, untuk selalu menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan.
Selaku bagian dari penyelenggara festival, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Raden Mas Said, Rahmawan Arifin, sangat mengapresiasi dengan antusiasisme masyarakat terhadap festival kuliner khas Kartasura tersebut
"Tidak hanya bebek, kuliner khas Kartasura seperti tahu, juga bisa dibranding di kemudian hari. Berbagai jenis ragam makanan menjadi konsumsi masyarakat di kota bekas Kraton Kartasura ini memiliki peninggalan sejarah tinggi," ujarnya.
Editor : Joko Piroso