SRAGEN, iNewsSragen.id - Kasus proyek talud Bengawan Solo yang ambrol dalam waktu singkat dengan sumber dana yang tidak jelas dan kualitas konstruksi yang buruk sangat memprihatinkan. Proyek talud bantaran sungai bengawan Solo itu terletak di dukuh Gilis RT 07, Desa Katelan, Kecamatan Tangen, Sragen.
Proyek talud tersebut hanya berlangsung selama sebulan sebelum mengalami kerusakan. Ini menunjukkan bahwa konstruksinya mungkin tidak memenuhi standar yang diperlukan, terutama jika belum terjadi banjir atau tekanan air yang signifikan.
Warga setempat, seperti Sri Wahono, merasa khawatir dan frustrasi dengan proyek tersebut karena kurangnya transparansi dan tanggung jawab. Tidak adanya papan nama proyek membuat sulit untuk mengetahui siapa yang bertanggung jawab.
Editor : Joko Piroso