Kisah pelaku K yang sudah empat kali di DO (drop out) sekolah sebelumnya menunjukkan bahwa ia telah terlibat dalam tindakan perundungan sebelumnya. Bahkan, ia telah pindah-pindah sekolah dan bahkan pernah dimasukkan ke pondok pesantren di Tasikmalaya tanpa perubahan perilaku yang signifikan. Orang tua pelaku berharap agar anak mereka bisa mengubah perilaku buruknya.
Video viral yang menunjukkan aksi perundungan oleh pelaku K terhadap adik kelasnya R di lapangan menjadi dasar laporan kepada polisi oleh keluarga korban. Bahkan, pelaku hampir saja dikeroyok oleh warga yang geram terhadap tindakannya.
Sementara itu, korban perundungan, yang merupakan kakak kelas pelaku, yaitu FF, dirawat di RSUD Majenang. Namun, karena mengeluh sesak napas, polisi merencanakan untuk merujuk korban ke rumah sakit Margono Soekarjo guna mendapatkan perawatan intensif.
Kasus ini menunjukkan pentingnya penanganan serius terhadap perundungan dan perlunya perlindungan terhadap korban perundungan, serta rehabilitasi dan pendidikan ulang bagi pelaku agar mereka dapat kembali ke masyarakat dengan perilaku yang lebih baik.
Editor : Joko Piroso