Wakil Bupati Sragen, Suroto, menghadiri karnaval budaya bersama dengan sejumlah kepala dinas. Menurutnya, acara karnaval budaya selama dua hari terasa terlalu singkat. Dia juga menganggap bahwa lokasi acara kurang luas. Menurut pandangan Suroto, seharusnya karnaval budaya bisa berlangsung selama satu minggu dan promosinya harus lebih ditingkatkan sehingga tidak hanya dikenal di Sragen, tetapi juga menyebar hingga ke pelosok Sragen dan Karanganyar.
Selain peserta dari Sragen, ada peserta dari daerah lain seperti Blora dan Gunungkidul yang ikut dalam karnaval ini. Suroto juga menyebut adanya hubungan erat antara Sangiran dengan daerah-daerah tersebut, dengan istilah "sedulur banyu," yang berarti keluarga besar di Sangiran. Hal ini menunjukkan bahwa Sangiran memiliki hubungan budaya yang kuat dengan daerah sekitarnya.
Selain sebagai ajang karnaval budaya, acara ini juga menyediakan stand UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) untuk mendukung perekonomian di lingkungan sekitar. Ini adalah upaya positif untuk mendorong pengembangan ekonomi masyarakat setempat melalui promosi budaya dan usaha mikro.
Editor : Joko Piroso