MAGELANG,iNewsSragen.id - Kondisi budaya Indonesia disebut dalam darurat hampir terdegradasi. Oleh karenanya butuh pemimpin seperti Ganjar Pranowo untuk menyelamatkannya.
Hal itu mengemuka dalam acara Silaturahmi Dinasti Nusantara yang digelar Dinasti Nusantara Wilayah Jawa Tengah di Omah Mbudur, Borobudur, Kabupaten Magelang, Jateng pada, Minggu (5/11/2023).
Dalam rilisnya kepada wartawan, Korwil Dinasti Nusantara Jateng, KPH Metarum Hanyokrowati menyambut baik kedatangan dari sejumlah tokoh masyarakat dan pemangku adat di acara tersebut.
"Kami hadir dari berbagai unsur dan mewakili wilayahnya masing-masing, seperti dari Jabar dan Jatim salah satunya," kata KPH Metarum dalam yang diterima pada, Senin (6/11/2023).
Menurutnya, pertemuan tersebut sebagai momentum yang tepat untuk kebangkitan budayawan yang saat ini membutuhkan pemimpin yang peduli dengan kondisi budaya yang hampir terdegradasi.
"Maka, kami bangkitkan kembali lewat Dinasti Nusantara dalam menggelorakan dukungan kepada Ganjar Pranowo sebagai presiden dari kalangan para pemangku adat, keturunan raja dan budayawan," sebutnya.
KPH Metarum menegaskan, bahwa pihaknya mendukung Ganjar agar menjadi presiden dengan harapan bisa meletakkan dasar dan memberi porsi terbaik kepada masyarakat adat dan budayawan.
"Pemerintah saat ini belum optimal untuk melibatkan peran dari para masyarakat adat maupun budayawan dalam memperkuat ketahanan budaya di Indonesia," katanya.
Pemerintah dinilainya, selama ini hanya memberi porsi sebatas karnaval, menggunakan pakaian adat dan lain sebagainya.
"Bukan begitu, kami ini harus diberikan suara di dalam demokrasi, kami harap bisa diberikan hak terbaik karena negara ini lahir karena kerajaan yang urun rembug mendirikan sebuah negara," lanjutnya.
Dengan dukungan terhadap Ganjar, KPH Metarum juga berharap besar agar Ganjar bisa menempatkan adat dan budaya sebagai tonggak pendiri NKRI karena dalam sejarahnya kerajaan-kerajaan dahulu lah yang memberi kontribusi atas didirikannya NKRI jauh sebelum Indonesia merdeka.
"Itu alasan mengapa kami ingin menjadikan beliau sebagai presiden karena beliau salah satu sosok yang hadir dan mau berkomitmen untuk memberi perhatian terhadap masyarakat adat dan budayawan," imbuhnya.
Dalam acara itu, selain silaturahmi bersama seluruh masyarakat, tokoh adat dan budayawan juga dilakukan penyematan gelar kekancingan Mangkualaman terhadap sejumlah individu dan budayawan setempat, sekaligus hiburan rakyat pentas seni wayang kulit.
Editor : Joko Piroso