Wardoyo mengungkapkan bahwa latihan silat dilakukan di luar jam sekolah pada hari Minggu. Meskipun demikian, Wardoyo tidak mengetahui identitas perguruan silat tersebut.
"Informasinya, latihan silat dilakukan pada hari Minggu siang. Kegiatan tersebut diluar jam sekolah. Mengenai perguruan silatnya, saya tidak mengetahuinya," ujarnya.
Wardoyo juga menyatakan bahwa jenazah Wildan telah dibawa ke Rumah Sakit Dr. Moewardi untuk mengetahui penyebab kematian.
Wildan, yang dikenal sebagai siswa berprestasi, pernah menjadi kapten di kesebelasan sepak bola remaja dan meraih juara 1 futsal tingkat Kabupaten Karanganyar. Wardoyo menyampaikan kesedihan atas kepergian Wildan, menyebutnya sebagai pukulan berat bagi keluarga dan keluarga besar SMPN 5 Karanganyar.
Wildan adalah anak bungsu dari tiga bersaudara, dan ayahnya bernama Suparno, berasal dari Manggung, Kelurahan Cangakan Karanganyar Kota. Kasat Reskrim Polres Karanganyar, AKP Setianto, menyatakan bahwa pihaknya sedang mendalami kasus terkait kematian Wildan dengan lebih lanjut.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta