Disisi lain, keluarga dari dua diantara empat laki-laki yakni SW dan S, yang diamankan oleh Densus 88 AT tersebut melalui Sekretaris The Islamic Study and Action Center (ISAC), Endro Sudarsono, mengaku belum mendapat surat pemberitahuan secara resmi.
"Pihak keluarga SW dan S, sampai sore ini tidak tahu siapa sebenarnya yang telah melakukan penangkapan. Apakah itu Densus 88 AT atau aparat kepolisian daerah, kami belum tahu karena tidak menunjukkan surat penangkapannya," kata Endro.
Menurutnya, selain melakukan penangkapan, beberapa barang bukti milik SW dan S juga ikut dibawa oleh sekelompok orang yang diduga merupakan aparat Densus AT itu.
"Untuk barang bukti yang dibawa dari penangkapan SW diantaranya senapan angin, buku-buku, terus ada semacam besi yang kemungkinan untuk bahan dasar membuat senapan, termasuk popor senapannya juga ada. Informasi dari warga, SW ini tukang servis senapan angin," papar Endro.
Sedangkan barang bukti yang dibawa dari penangkapan S di Desa Karangasem, juga ada senapan angin, serta buku-buku agama.
"Atas penangkapan SW dan S ini, kami selaku pendamping pihak keluarga mempertanyakan perkara apa yang sudah terjadi hingga dua orang ini ditangkap. Mereka ini dikaitkan dalam peristiwa apa? Ini tidak ada penjelasan," kata Endro.
Editor : Joko Piroso