SOLO,iNewsSragen.id - Dua simpatisan calon presiden Ganjar Pranowo menjadi korban penganiayaan oleh belasan oknum anggota TNI di depan markas Kompi B Yonif Raider 408/Sbh, Boyolali, dan keduanya masih dirawat intensif di rumah sakit.
Korban-korban tersebut adalah Slamet Andono dan Arif Diva. Slamet diketahui sebagai anak yatim piatu. Keluarga korban, Dwiratno, menyatakan bahwa kedua korban yang sedang menjalani rawat inap mengalami luka berat di seluruh tubuh.
"Semua bagian kepala sampai kaki. Ya kalau sadar tapi mau lihat aja susah. Kasihan itu (Slamet) anak yatim piatu itu tidak punya ayah tidak punya ibu," ujar Dwiratno.
Ketua DPC PDIP Boyolali, Susetya Kusuma Dwi Hartanta, menyatakan bahwa Slamet, yang merupakan simpatisan Ganjar-Mahfud, adalah anak yatim piatu. Dwi merasa prihatin dengan tindakan yang dilakukan oleh oknum TNI, mengingat aparat keamanan seharusnya menjadi tameng bagi masyarakat jika ada yang membahayakan negara.
Kepala Penerangan Kodam Diponegoro, Kolonel Inf Richard Harison, mengungkapkan bahwa Pangdam Diponegoro telah memerintahkan Komandan Batalyon Infantri Raider 408/Suhbrastha dan Polisi Militer (Denpom IV/4 Surakarta) untuk memproses hukum sesuai aturan.
Selain itu, koordinasi dengan pihak-pihak terkait dilakukan untuk membantu pengobatan korban yang masih dirawat di rumah sakit. "Saat ini Denpom IV/4 Surakarta masih melakukan pemeriksaan terhadap beberapa anggota yang diduga mengetahui peristiwa itu," katanya.
Editor : Joko Piroso