SRAGEN, iNewsSragen.id - Ribuan petani di Sragen mendapatkan potongan harga yang signifikan untuk pupuk melalui acara Gebyar Diskon Pupuk di Gudang Pupuk Penyangga (GPP) kawasan Grompol, Sragen, Jawa Tengah, Rabu, (24/01/2024).
Harga satu paket pupuk Urea 25 kg dan NPK 25 kg, yang biasanya dijual seharga Rp 450.000 di kios pupuk, saat acara Gebyar Diskon Pupuk hanya dijual seharga Rp 270.000.
Keberhasilan program ini membuat banyak petani merasa senang, karena mereka dapat membeli pupuk dengan harga yang lebih terjangkau melalui sistem kupon. Pupuk yang sudah dibeli kemudian diambil dari gudang dan diangkut menggunakan sepeda motor. Tidak hanya itu, beberapa petani juga datang bersamaan, bahkan membawa mobil untuk mengangkut pupuk.
Direktur Produksi PT Pupuk Indonesia (Persero), Bob Indiarto, menekankan bahwa pemerintah berkomitmen untuk memastikan ketersediaan pupuk di seluruh Indonesia, termasuk pupuk bersubsidi dan non-subsidi.
Program Gebyar Diskon Pupuk di beberapa kota/kabupaten, termasuk di GPP Kabupaten Sragen, diadakan untuk menjaga ketersediaan pupuk, memberikan kemudahan bagi petani, dan mendukung program percepatan musim tanam di awal tahun 2024.
Bob Indiarto menambahkan bahwa diskon 40 persen pada penjualan pupuk bertujuan untuk memastikan ketersediaan pupuk bagi petani dan memberikan kemudahan selama musim tanam. Program ini mencerminkan kebijakan pemerintah yang mendukung petani, termasuk melalui program subsidi pupuk dengan alokasi dana mencapai Rp 25 triliun.
Pada tahun 2024, pemerintah berencana menambah subsidi pupuk sebesar Rp 14 triliun, sebagai langkah lanjutan untuk mendukung sektor pertanian di Indonesia.
Direktur Produksi PT Pupuk Indonesia (Persero), Bob Indiarto didampingi Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Sragen, Eka Rini Mumpuni TL, di Gudang pupuk di Grompol, Sragen.Foto:iNews/Joko P
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Sragen, Eka Rini Mumpuni TL, memberikan pesan agar pupuk murah jenis Urea dan Ponska yang dibeli oleh petani tidak diperjualbelikan kembali.
Hal ini menunjukkan keinginan pemerintah untuk memastikan bahwa pupuk dengan harga diskon disalurkan langsung kepada para petani yang membutuhkannya untuk mendukung keberlanjutan pertanian dan ketahanan pangan di wilayah tersebut.
Dengan memastikan pupuk tersebut digunakan oleh petani yang membutuhkannya, diharapkan dampak positif dapat dirasakan oleh sektor pertanian di Sragen.
Editor : Joko Piroso