SRAGEN, iNewsSragen.id - Seminar Nasional bertajuk "Indonesia Youth Movement" di Gedung Sasana Manggala Sukowati (SMS) Sragen pada Rabu (1/5/2024) menarik perhatian ribuan remaja, terutama pelajar SMA sederajat dari berbagai sekolah di Sragen.
Dengan jumlah peserta mencapai 1.800 orang, acara ini diselenggarakan oleh Wirausaha Muda Nusantara (Wimnus) bersama Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sragen dan Universitas Muhammadiyah Karanganyar (Umuka).
Syafii Efendi, Presiden Pemuda Organisasi Kerjasama Islam Dunia (OKI), hadir untuk memotivasi para remaja Sragen.
Tujuan dari seminar ini adalah untuk membangun mental, wawasan, dan kemandirian keuangan para remaja, serta mengembangkan karakter kepemimpinan dan entrepreneurship.
Dalam acara ini, Syafii menekankan pentingnya anak muda memiliki visi dan misi yang jelas, serta kemampuan untuk berkontribusi kepada masyarakat.
Dia mengingatkan bahwa politik seharusnya menjadi ruang kontribusi, bukan hanya untuk mencari keuntungan pribadi.
Oleh karena itu, dia menyarankan agar calon kepala daerah diuji oleh anak muda dengan pertanyaan kritis, sehingga para calon pemimpin bisa menunjukkan ide dan narasi yang kreatif.
Syafii juga memberikan saran kepada para remaja dengan lima "jangan":
1.Jangan pacaran.
2.Jangan berada di lingkungan lemah, carilah lingkungan yang kuat.
3.Jangan menunda-nunda, segera eksekusi jika ada peluang.
4.Jangan berhenti sampai mencapai tujuan.
5.Jangan menipu Tuhan.
Selain memberikan motivasi, seminar ini juga menjadi wadah untuk mengantisipasi pergaulan bebas dan angka dispensasi nikah yang tinggi di Sragen.
Syafii Efendi, motivator muda sedang memberikan materi pada generasi muda dalam seminar nasional ‘Indonesia Youth Movement’ di Gedung SMS Sragen, Rabu (1/5/2024).Foto:iNews/Joko P
Sekretaris DPD KNPI Sragen, Galih Candra Bayu A., menjelaskan seminar nasional ini dihadiri 1.800 pelajar se-Kabupaten Sragen. Dia mengatakan seminar ini untuk membuka cakrawala berpikir, mind set, anak muda dalam menghadapi tantangan zaman.
Dia berharap para pelajar itu setelah lulus dapat menentukan jalan sendiri untuk masa depannya. “Ini untuk mengantisipasi tingginya angka dispensasi nikah di Sragen yang tinggi. Hal itu disebabkan karena pergaulan bebas, pacaran, dan akhirnya hamil di luar nikah,” jelas dia.
Ketua Wimnus Jateng, Slamet Muridan, mengatakan seminar nasional ini hasil kerja bareng dengan KNPI dan Umuka dengan harapan anak muda Sragen bisa maju.
Dia mendorong anak muda Sragen aktif di kegiatan sekolah dan organisasi sekolah daripada main game dan pacaran. Lewat seminar nasional ini, Slamet berharap anak muda Sragen mandiri dan bisa menjadi pengusaha-pengusaha sukses.
Generasi muda didorong untuk mampu menjadi wirausaha baru yang unggul, inovatif, dan berdaya saing serta turut berperan dalam menekan tingkat pengangguran. “Antusiasme peserta seminar sangat tinggi, dan kali ini kita menggandeng UMUKA," pungkasnya.
Editor : Joko Piroso