Ratu Shima Raja Perempuan Pertama di Pulau Jawa, Ini Sejarah!

MALANG, iNewsSragen.id - Ratu Shima adalah salah satu tokoh penting dalam sejarah Nusantara, yang menjadi penguasa perempuan pertama di Pulau Jawa. Beliau memerintah Kerajaan Kalingga dengan gelar Sri Maharani Mahissasuramardini Satyaputikeswara. Di bawah kepemimpinannya, Kalingga mencapai puncak kejayaannya dan menjadi kerajaan yang makmur dan sejahtera.

Ratu Shima naik tahta pada usia 63 tahun, setelah kematian suaminya, Raja Kartikeyasingha. Awalnya, tahta seharusnya diteruskan oleh putra-putranya, Parwati dan Narayana. Namun, karena mereka belum siap untuk memimpin, Ratu Shima mengambil alih kekuasaan demi kestabilan kerajaan. Meskipun memerintah di usia yang cukup tua, ia berhasil menunjukkan kepemimpinan yang tegas dan visioner.

Ratu Shima dikenal sebagai pemimpin yang sangat dihormati oleh rakyatnya dan kalangan elite politik Kalingga. Kebijakan-kebijakannya yang adil dan bijaksana membuat rakyat merasa sejahtera dan aman. Integritas dan ketegasan Ratu Shima bahkan membuat anggota keluarga kerajaan dan pejabat merasa segan untuk menantangnya.

Di bawah kepemimpinan Ratu Shima, Kalingga mengalami perkembangan pesat, terutama di sektor ekonomi. Berikut adalah beberapa kebijakan penting yang ia terapkan:

Ratu Shima menaruh perhatian besar pada sektor pertanian, yang menjadi tulang punggung perekonomian Kalingga. Ia mendorong rakyatnya untuk bercocok tanam dan memanfaatkan lahan secara optimal. Salah satu kontribusi terbesarnya adalah pembangunan sistem irigasi subak, yang sangat membantu dalam pengairan lahan pertanian dan memastikan hasil panen yang melimpah.

Terletak di wilayah Pantai Utara Jawa (Pantura), Kalingga memiliki potensi kelautan yang besar. Ratu Shima melihat ini sebagai peluang untuk mengembangkan perekonomian. Ia mendukung aktivitas penangkapan dan perdagangan ikan, yang tidak hanya memenuhi kebutuhan domestik tetapi juga meningkatkan pendapatan rakyat dari perdagangan hasil laut.

Editor : Joko Piroso