get app
inews
Aa Read Next : Diikuti 324 Lulusan, ITB AAS Indonesia Gelar Wisuda ke-35

Menghadapi Tantangan MPASI,  Para Ibu Wajib Tahu

Rabu, 24 Juli 2024 | 15:24 WIB
header img
dr. Maria Galuh Kamenyangan Sari, Sp.A, M.Kes.Foto:/ Istimewa

SOLO,iNewsSragen.idMakanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) artinya MPASI ini diberikan disaat si Air Susu Ibu (ASI) tidak lagi mampu memenuhi kebutuhan nutrisi bayi ataupun anak.

Pada saat inilah MPASI sedang berperan. Nutrisi bayi baru lahir pasti ASI, dan ketika ASI eksklusif sampai 6 bulan. Kenapa setelah 6 bulan harus diberi makan? Berikut pembahasannya bersama Doodle Exclusive Baby Care.

Menurut dr. Maria Galuh Kamenyangan Sari, Sp.A, M.Kes, Air Susu Ibu (ASI) saja tidak bisa diharapkan untuk mencukupi nutrisi bayi masuklah MPASI. Hal tersebut disampaikan saat diwawancara Doodle Exclusive Baby Care beberapa waktu lalu.

Lalu MPASI yang seperti apa yang bagus untuk bayi 6 bulan? Dikatakan Dokter Galuh, banyak pro dan kontra mengenai MPASI. Biasanya orang jaman dahulu memberikan buah misalnya pisang pada awal MPASI.

"Hal tersebut justru tidak relevan pada zaman sekarang ini. MPASI yang sehat adalah yang lengkap terdiri dari karbohidrat, lemak, protein, serta mikro nutrien atau zat gizi penting yang lain,”terang Galuh melalui siaran pers pada, Rabu (24/7/2024).

Wanita yang berprofesi sebagai Dokter spesialis anak ini mengutarakan Makanan Pendamping Air Susu Ibu atau MPASI diberikan mulai usia 6 bulan. Mengapa baru usia 6 bulan diberikan? Secara umum diberikan karena ASI sudah tidak bisa mencukupi kebutuhan nutrisi bayi.

MPASI diperbolehkan diberikan kurang dari 6 bulan, jika kemampuan motorik seorang bayi sudah bisa menerima makanan seperti sudah bisa menegakan kepala, mulai mengecap saat orang lain makan sudah ingin mencoba.

“Hal-hal yang sudah menunjukan kesiapan makan dimulai usia sebelum 6 bulan yang biasanya kisaran usia 4 bulan, dengan catatan ASI sudah tidak memenuhi sehingga membuat berat badan bayi seret. Untuk makanannya disesuaikan dengan teksturnya," kata Dokter Galuh.

Editor : Joko Piroso

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut