Selain itu, nantinya, aplikasi ini juga akan mencatat Hari Perkiraan Lahir (HPL) dari ibu-ibu hamil. Sehingga bidan desa mengetahui dan mempersiapkan proses lahiran ibu tersebut.
Dijelaskan, pembuatan aplikasi ini akan dilakukan selama setahun mendatang, dengan prediksi lima kali pertemuan untuk mematangkan prototype. Serta adanya evaluasi saat aplikasi sudah berjalan dan digunakan.
“Kalau P2AD yang kita ajukan satu tahun, dan kita lewat kegiatan pembelajaran mahasiswa namanya blok reproduksi terjun ke masyarakat ikut membantu ibu kader mendatangi ibu hamil untuk memeriksa dan skrining mengenai status kehamilan mereka, apakah risiko biasa, sedang atau tinggi," ujarnya.
Ditambahkan, bila nanti aplikasi tersebut selesai, maka bisa digunakan dan termasuk bagian dari pendampingan berkelanjutan selanjutnya walaupun program P2AD tersebut sudah selesai.
Editor : Joko Piroso