SUKOHARJO,iNewsSragen.id - Kejuaraan bela diri pencak silat dalam Turnamen Nasional 1 Tapak Suci Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) telah menyelesaikan babak final kategori seni.
Dalam ajang ini, atlet dari Solo Raya, Yogyakarta, dan UMS sebagai tuan rumah mendominasi sebagai juara dalam pertandingan yang digelar di Edutorium KH Ahmad Dahlan UMS, mulai Senin (27/1/2025) kemarin, hingga hari ini, Rabu (29/1/2025).
Pantauan dilapangan, kontingen yang menunjukkan dominasinya di berbagai kategori seni, salah satunya dari Yogyakarta yang sukses meraih beberapa gelar juara.
Dalam kategori Pra Remaja Tunggal Tangan Kosong Putra, Nur Ahsan Khitami dari Yogyakarta berhasil menjadi juara pertama dengan skor 510, disusul Febi Ahmad Alif Rifai dari Boyolali di peringkat kedua, dan Gavin Alvaro Kanz Warbel dari Lampung Selatan di posisi ketiga.
Sementara, dalam kategori Remaja Tunggal Tangan Kosong Putra, Fajar Afriza dari Boyolali keluar sebagai juara dengan skor 494. Ia mengungguli Mahesa Bima Rangga Prasetyo dari Wonogiri Tim A yang berada di posisi kedua, serta Rajev Rajwa Ghani dari Sukoharjo Tim B di posisi ketiga.
Kejuaraan juga menjadi ajang pembuktian bagi atlet-atlet dewasa seperti M. Ilham Syafiq Kurniawan dari UMS yang meraih juara pertama di kategori Dewasa Tunggal Tangan Kosong Putra dengan skor 518. Ia mengungguli pesaingnya dari Universitas Sebelas Maret (UNS) dan Universitas Lampung (UNILA).
Selain kategori tunggal, pertarungan sengit juga terjadi di nomor Ganda Tangan Kosong Bersenjata Putra, dimana pasangan Dika Dwi Pratama Putra dan Diky Tri Nugroho Putro dari UMS tampil dominan dan berhasil merebut juara pertama dengan skor 1.055.
Dika dan Diky mengungguli pasangan dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang berada di posisi kedua, serta tim dari Universitas Islam Negeri (UIN) Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto di posisi ketiga.
Tak hanya di nomor putra, persaingan ketat juga terjadi di kategori Ganda Tangan Kosong Bersenjata Putri dengan menempatkan pasangan Shinta Charolina Kartika Candra Dewi dan Balqies Al-Mulkiyah dari UMM sebagai juara dengan skor 999, disusul oleh kontingen UNS dan Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah (STAIM) Blora.
Meski atmosfer pertandingan penuh ketegangan, sportivitas tetap menjadi pegangan utama para atlet.
"Sportivitas para atlet sangat terasa sepanjang turnamen, sehingga pertandingan berlangsung dengan kondusif," katanya.
Salah satu panitia penyelenggara Dwi Kurniadi menyampaikan, meskipun atmosfer pertandingan penuh ketegangan, namun sportivitas tetap menjadi pegangan utama para atlet.
"Sportivitas para atlet sangat terasa sepanjang turnamen, sehingga pertandingan berlangsung dengan kondusif," katanya.
Semangat "Musuh di Gelanggang, Kawan di Luar Gelanggang" terus digaungkan dalam setiap pertandingan, menjadikan turnamen ini lebih dari sekadar ajang kompetisi, tetapi juga sebagai wadah pembentukan karakter dan persaudaraan.
"Melalui penyelenggaraan turnamen ini, para atlet diharapkan dapat terus berkembang dan membawa nama Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi dalam dunia Tapak Suci," pungkasnya.
Editor : Joko Piroso