Mengenal Lebih Dalam Bahaya Tramadol dan Eksimer, Pil Koplo yang Mengancam Generasi Muda Sragen

SRAGEN, iNewsSragen.id - Maraknya peredaran pil koplo jenis Tramadol dan Eksimer di Sragen Barat bukan sekadar isu kriminalitas, tetapi juga ancaman serius bagi kesehatan dan masa depan generasi muda.
Dua jenis obat ini sebenarnya memiliki fungsi medis, namun justru disalahgunakan untuk efek halusinasi dan ketenangan sementara yang berujung pada ketergantungan berbahaya.
Seperti diungkapkan BW, seorang mantan pengguna, mendapatkan pil koplo di Sragen Barat sangatlah mudah. Transaksi dilakukan secara bebas, bahkan dengan sistem cash on delivery (COD), sehingga sulit terdeteksi oleh aparat. Menurutnya, banyak pengguna yang tidak memahami betapa berbahayanya Tramadol dan Eksimer jika dikonsumsi sembarangan.
Lalu, apa sebenarnya Tramadol dan Eksimer? Mengapa obat ini begitu berbahaya jika disalahgunakan?
1. Tramadol: Obat Pereda Nyeri yang Berubah Menjadi 'Pil Setan'
Tramadol sebenarnya adalah obat pereda nyeri yang biasa digunakan untuk pasien dengan nyeri sedang hingga berat, seperti pascaoperasi atau cedera parah. Obat ini bekerja dengan cara menghambat sinyal rasa sakit ke otak, sekaligus meningkatkan kadar serotonin dan norepinefrin, yang memberikan efek euforia dan ketenangan.
Namun, di tangan yang salah, Tramadol berubah menjadi pil setan. Banyak pengguna yang mengonsumsi Tramadol tanpa resep dokter, bahkan dalam dosis besar (2-3 butir sekaligus atau lebih) demi mendapatkan efek fly, lepas dari stres, dan berhalusinasi.
Bahaya utama penyalahgunaan Tramadol meliputi:
•Halusinasi berat dan gangguan mental
•Depresi pernapasan yang bisa berujung pada henti napas
•Kejang-kejang dan gangguan saraf
•Ketergantungan fisik dan psikologis
•Overdosis yang bisa berujung pada kematian mendadak
Selain itu, pengguna Tramadol sering kali menunjukkan perubahan fisik dan perilaku yang drastis. Mereka tampak lesu, mata sayu, bicara melantur, mudah marah, dan sering mengalami perubahan suasana hati yang ekstrem.
2. Eksimer: Obat Gangguan Mental yang Disalahgunakan
Eksimer (Trihexyphenidyl) adalah obat yang digunakan untuk pasien dengan gangguan saraf, seperti Parkinson dan skizofrenia. Obat ini bekerja dengan cara menekan aktivitas berlebihan di otak yang menyebabkan tremor atau ketegangan otot.
Namun, ketika dikonsumsi tanpa pengawasan medis, Eksimer bisa memberikan efek samping berupa:
•Halusinasi parah, bahkan membuat pengguna sulit membedakan realitas dan ilusi
•Disorientasi atau kebingungan ekstrem
•Gangguan bicara dan gerakan tubuh tidak terkontrol
•Ketergantungan yang menyebabkan kecemasan dan paranoia
Banyak pengguna mengonsumsi Eksimer bersamaan dengan Tramadol untuk mendapatkan efek mabuk yang lebih kuat. Padahal, kombinasi dua obat ini bisa memperparah kerusakan sistem saraf, meningkatkan risiko kejang, dan mempercepat kerusakan otak permanen.
Menanggapi situasi ini, Kapolres Sragen AKBP Petrus Parningotan Silalahi melalui Kasat Narkoba AKP Mohammad Luqman Efendi menegaskan bahwa pihaknya akan terus memburu para pengedar pil koplo di Sragen Barat.
"Sat Narkoba berkomitmen untuk mewujudkan Sragen bebas dari peredaran obat berbahaya, dan kami juga terus memburu serta menangkap para pengedar obat tersebut," tegas AKP Mohammad Luqman Efendi. Sabtu (1/3/2025).
Pihaknya juga mengajak masyarakat untuk lebih peduli dalam mencegah dan melaporkan peredaran pil koplo di lingkungan masing-masing.
Bahaya Tramadol dan Eksimer tidak bisa dianggap remeh. Efeknya tidak hanya merusak kesehatan individu, tetapi juga merusak moral dan masa depan generasi muda. Oleh karena itu, orang tua, guru, dan masyarakat harus lebih waspada terhadap anak muda yang menunjukkan gejala penyalahgunaan obat ini.
Jika melihat atau mengetahui adanya peredaran pil koplo di sekitar Anda, segera laporkan ke pihak berwajib agar Sragen Barat bisa terbebas dari ancaman narkotika ini.
Editor : Joko Piroso