Dua Debt Collector di Grobogan Babak Belur Dihajar Massa

GROBOGAN, iNewsSragen.id - Dua orang debt collector di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, babak belur dihajar massa setelah ketahuan menarik paksa sepeda motor seorang warga yang sedang melintas. Keduanya sempat melawan, namun karena jumlah massa lebih banyak, mereka akhirnya terjatuh dan menjadi bulan-bulanan.
Akibat kejadian ini, kedua debt collector mengalami luka di wajah dan pelipis, sehingga harus dibawa ke puskesmas untuk mendapatkan perawatan medis.
Dalam rekaman video amatir warga, terlihat sejumlah pemuda beramai-ramai menghajar dua debt collector di pertigaan Jalan Raya Desa Godong, Grobogan.
Awalnya, kedua debt collector mencoba melawan dan melarikan diri, namun mereka terus dikejar hingga akhirnya jatuh tersungkur dan dikeroyok massa. Setelah puas menganiaya, sekelompok pemuda tersebut meninggalkan mereka begitu saja di lokasi kejadian.
Warga sekitar kemudian membawa kedua korban ke puskesmas terdekat. Mereka mengalami luka lebam serta sobek di bagian tangan dan pelipis. Setelah mendapatkan perawatan, kedua debt collector diperbolehkan pulang dan hanya menjalani rawat jalan.
Merasa menjadi korban pengeroyokan, kedua debt collector kemudian melaporkan kejadian ini ke Polsek Godong, Grobogan, dengan membawa bukti hasil pemeriksaan medis dari puskesmas.
Kapolsek Godong, AKP Bambang Jumeno, menjelaskan bahwa insiden ini dipicu oleh tindakan kedua debt collector yang menarik paksa sepeda motor milik salah satu keluarga pemuda yang melakukan pengeroyokan.
Beberapa hari setelah insiden penarikan motor tersebut, keluarga korban dan sejumlah pemuda lainnya merasa jengkel serta dendam terhadap tindakan para debt collector yang dianggap meresahkan. Mengetahui bahwa kedua debt collector sering mangkal di pertigaan Jalan Raya Godong, mereka pun mendatangi lokasi dan langsung mengeroyok keduanya.
Kasus ini kini sedang ditangani oleh pihak kepolisian untuk mengusut lebih lanjut dugaan tindak kekerasan serta kemungkinan adanya unsur pidana dalam peristiwa tersebut.
Editor : Joko Piroso