Brutal! Pemuda Sragen Disiram Minyak dan Dikeroyok Usai Hadiri Pengesahan Perguruan Silat

SRAGEN, iNewsSragen.id – Aksi kekerasan yang melibatkan sekelompok pemuda terjadi di Dukuh Genengan, Desa Karanganom, Kecamatan Sukodono, Sragen. Seorang pemuda bernama Aditya Bagus Saputra (26) menjadi korban pengeroyokan saat makan bersama istrinya di sebuah warung, usai menghadiri acara pengesahan warga perguruan silat, Minggu dini hari (7/7/2025) sekitar pukul 03.30 WIB.
Korban tiba-tiba diserang secara brutal oleh beberapa pemuda bertudung kepala. Ia dipukul, ditendang, hingga disiram minyak goreng saat mencoba melarikan diri.
Motif kekerasan diduga karena atribut perguruan silat yang dikenakan korban. Namun, polisi masih mendalami motif dan kemungkinan keterlibatan kelompok tertentu.
Beruntung, berkat gerak cepat Unit Resmob Polres Sragen bersama Reskrim Polsek Sukodono dan Polsek Gesi, tiga pelaku berhasil ditangkap dalam waktu kurang dari 24 jam di wilayah Betek, Banyurip, Kecamatan Jenar.
Ketiga pelaku yang diamankan adalah Reza Widya Pratama (18), warga Tangen memukul korban satu kali, E.P (16), pelajar dari Katelan, Tangen memukul korban hingga tujuh kali, B.S.S (14), pelajar dari Mlale, Jenar menendang korban satu kali.
Sementara satu pelaku lain berinisial Tejo masih buron (DPO) dan dalam pengejaran intensif oleh polisi.
Akibat pengeroyokan tersebut, korban mengalami Luka lebam di punggung kanan, Memar di bagian perut kanan, Lecet pada jempol kaki kiri.
Dari tangan pelaku, polisi menyita barang bukti berupa Tiga unit sepeda motor, Dua helm, Pakaian yang dikenakan saat kejadian.
Kapolres Sragen AKBP Petrus Parningotan Silalahi menegaskan bahwa pelaku akan dijerat Pasal 170 ayat (1) KUHP tentang kekerasan bersama terhadap orang atau barang, dengan ancaman hukuman maksimal 5 tahun 6 bulan penjara.
“Kami tidak akan mentolerir kekerasan, terlebih jika dilatarbelakangi atribut atau seragam. Sragen harus tetap aman untuk semua warga,” tegas Kapolres.
Kasus ini menjadi pengingat akan pentingnya edukasi damai antar-perguruan dan penguatan nilai persaudaraan di tengah masyarakat. Kapolres juga mengimbau masyarakat, khususnya generasi muda, untuk menjunjung toleransi dan tidak mudah terprovokasi oleh simbol atau identitas kelompok tertentu.
Editor : Joko Piroso