Dalam Sehari 4 Kebakaran Terjadi di Sukoharjo, Oven Kayu Produksi Jadi Korban Terbesar
             
            
             SUKOHARJO,iNewsSragen.id – Rentetan peristiwa kebakaran dalam satu hari terjadi di Kabupaten Sukoharjo. Total empat titik kebakaran dilaporkan pada Sabtu (6/9/2025). Salah satu kejadian paling serius melibatkan bangunan oven kayu produksi, sementara tiga lainnya membakar lahan kosong dan rumpun bambu.
Komandan Damkar Satpol PP Sukoharjo, Margono, mengonfirmasi bahwa insiden kebakaran bangunan oven kayu terjadi di Jl Telukan-Cuplik Km 7, tepatnya di Jombangan RT 02/RW 09, Dukuh, Sukoharjo Kota.
                                                        “Warga yang melintas melihat asap mengepul dan mendapati api sudah membesar. Pemilik segera dihubungi dan Damkar menerima laporan pukul 22.33 WIB,” ungkap Margono saat dikonfirmasi, Minggu (7/9/2025).
Dua armada pemadam kebakaran langsung dikerahkan, menempuh jarak sekira 7,6 kilometer dari Pos Damkar Sukoharjo. Api berhasil dipadamkan, namun kerusakan tidak terhindarkan.
“Luas area yang terbakar sekitar 5x4 meter. Kerusakan diperkirakan mencapai 70 persen, dan penyebab sementara diduga dari kebocoran tungku oven,” lanjutnya.
                                                        Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, meski kerugian materiil bagi pemilik bangunan, Agus, masih dalam proses penghitungan.
Sementara itu, tiga kebakaran lainnya terjadi nyaris bersamaan di lokasi berbeda, yaitu lahan kosong di wilayah Ngrombo, Baki; lahan kosong di Grogol; dan rumpun bambu (barongan) di Langenharjo, Grogol
Kendati skalanya tidak sebesar insiden oven kayu, potensi penyebaran api yang cepat pada lahan kering tetap menjadi ancaman serius, terutama di tengah musim kemarau.
                                                        “Kami terus mengingatkan masyarakat agar tidak sembarangan membakar sampah atau meninggalkan bara api di sekitar area terbuka,” tegas Margono.
Rangkaian insiden ini menunjukkan lemahnya kontrol terhadap potensi kebakaran, terutama di area produksi dan lahan terbuka yang sering diabaikan. Pihak Damkar pun mengimbau agar masyarakat segera melapor jika mencium bau asap atau melihat tanda-tanda kebakaran.
Editor : Joko Piroso