get app
inews
Aa Text
Read Next : Program Ramah Investasi Antar Sragen Raih Predikat Kabupaten Terbaik III

Mahasiswa Termuda Lulus UGM, Duiddo Imani Muhammad Raih Sarjana Hukum di Usia 20 Tahun

Minggu, 14 September 2025 | 19:17 WIB
header img
Duiddo Imani Muhammad, mahasiswa termuda UGM yang lulus di usia 20 tahun 5 bulan.Foto:DOK UGM

YOGYAKARTA, iNewsSragen.id – Prestasi luar biasa ditorehkan oleh Duiddo Imani Muhammad, mahasiswa termuda yang berhasil lulus dari Universitas Gadjah Mada (UGM). Di usia 20 tahun 5 bulan, pemuda yang akrab disapa Oi ini resmi menyandang gelar Sarjana Ilmu Hukum dengan IPK 3,64. Hebatnya, Oi menuntaskan studi hanya dalam 3 tahun 7 bulan, jauh lebih cepat dari rata-rata masa kuliah sarjana di Indonesia.

Pencapaian ini membuat Oi melampaui rata-rata usia lulusan sarjana yang biasanya berada di kisaran 22 tahun 6 bulan. Raihan tersebut tidak hanya menjadi kebanggaan pribadi, tetapi juga inspirasi bagi banyak generasi muda yang tengah berjuang di dunia pendidikan.

Keberhasilan Oi menempuh pendidikan lebih cepat tidak lepas dari jalur akselerasi yang sudah dijalaninya sejak kecil. Ia mulai masuk sekolah dasar di usia 5 tahun 7 bulan, kemudian menempuh program Kelompok Belajar Cepat saat SMA sehingga bisa lulus hanya dalam waktu 2 tahun.

“Saya masuk SD di umur 5 tahun 7 bulan dan ikut akselerasi pas SMA lewat program Kelompok Belajar Cepat,” ujarnya dikutip dari laman resmi UGM, Sabtu (13/9/2025).

Ketertarikan Oi pada dunia hukum dipengaruhi oleh lingkungan keluarga yang juga berlatar belakang hukum. Sejak SMA, ia sudah bercita-cita menjadi notaris. Untuk mendukung mimpinya, Oi pernah magang di kantor notaris sekaligus menulis artikel jurnal ilmiah mengenai kekosongan hukum terkait RUPS elektronik.

“Notaris itu kan harus berhadapan dengan klien secara fisik. Sedangkan RUPS sudah bisa dilakukan secara elektronik. Jadi ada tabrakan aturan yang saya bahas dalam jurnal,” jelasnya.

Selain itu, pengalaman organisasinya di kampus turut memperkaya wawasannya. Oi aktif di DEMA Justicia, sebuah organisasi mahasiswa yang menurutnya mengajarkan banyak hal, mulai dari manajemen risiko, pengelolaan emosi, hingga energi dalam menjalani peran kepemimpinan.

Untuk tugas akhir, Oi meneliti topik Analisis Perubahan Tanah Surat Ijo menjadi Tanah Hak Guna Bangunan (HGB) di Kota Surabaya. Meski menghadapi sejumlah kendala dalam pengumpulan data, ia mengaku terbantu oleh pengalaman organisasi yang membuatnya lebih tangguh dalam manajemen keputusan.

“Jadi manajemen keputusan itu bakal ngaruh ternyata,” ungkapnya.

Di balik prestasinya, Oi tidak lupa berbagi pesan inspiratif untuk anak muda Indonesia. Ia menekankan pentingnya tidak terjebak dalam FOMO (fear of missing out) dan tidak membandingkan diri dengan orang lain.

“Setiap orang punya garis nasib berbeda dan hebat di bidangnya masing-masing. Jangan remehkan orang yang lebih muda, jangan memaksakan diri secara mental maupun fisik. Yang penting, siapkan rencana masa depan dengan baik. Terus semangat, pantang menyerah, dan jangan lupa adaptif,” pesannya.

Oi juga menegaskan bahwa pendidikan bukan semata soal kecepatan, tetapi bagaimana mahasiswa bisa mengambil pelajaran berharga dari setiap proses, termasuk pengalaman berorganisasi yang membentuk karakter.

Prestasi Oi membuktikan bahwa dengan kerja keras, disiplin, dan dukungan lingkungan yang tepat, mahasiswa mampu meraih kesuksesan lebih cepat tanpa mengorbankan kualitas. Universitas Gadjah Mada sebagai salah satu kampus terbaik di Indonesia kembali mencatatkan alumninya yang menginspirasi, sekaligus memberikan dorongan semangat bagi mahasiswa lain untuk terus berprestasi.

Ke depan, Oi berencana melanjutkan pendidikan pascasarjana guna memperdalam bidang hukum, khususnya notariat, yang sejak lama menjadi impiannya.

Editor : Joko Piroso

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut