Gudang SDN 3 Pelemgadung Sragen Hangus Terbakar, Api Berasal dari Pembakaran Sampah

SRAGEN, iNewsSragen.id – Kebakaran hebat melanda gudang SDN 3 Pelemgadung, Dukuh Jaten, Desa Pelem Gadung, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen, pada Rabu siang (08/10/2025). Peristiwa ini sontak menggegerkan para guru, murid, serta warga sekitar sekolah. Kobaran api yang tiba-tiba membesar membuat suasana di lingkungan sekolah mendadak panik.
Kepala Bidang Pemadam Kebakaran Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Sragen, Tomy Isharyanto, menjelaskan bahwa kebakaran bermula saat penjaga sekolah, Bapak Daliman, melakukan pembakaran sampah di belakang gudang. Namun, usai menyalakan api, Daliman meninggalkan lokasi untuk membersihkan ruangan sekolah tanpa melakukan pengawasan. Tak berselang lama, api membesar dan merembet ke bangunan gudang sekolah.
Menyadari api mulai meluas, Daliman bersama para guru berusaha memadamkan dengan alat seadanya. Namun karena kobaran api terlalu besar dan sulit dikendalikan, akhirnya pihak sekolah menghubungi Damkar Sragen untuk meminta bantuan. Dua unit armada, yaitu unit Double Cabin dan Unit Water Supply, langsung diterjunkan ke lokasi kejadian. Proses pemadaman berlangsung cukup intens hingga api berhasil dipadamkan total sekitar pukul 13.00 WIB.
Akibat insiden tersebut, seluruh isi gudang hangus terbakar, termasuk sejumlah perabot seperti meja dan kursi yang disimpan di dalamnya. Meski tidak ada korban jiwa, kejadian ini memicu kepanikan di kalangan guru, murid, dan karyawan sekolah. Petugas juga sempat khawatir api akan merembet ke bangunan utama sekolah yang berdekatan dengan lokasi gudang.
Selain Damkar Sragen, sejumlah unsur turut terlibat dalam proses penanganan kebakaran ini, di antaranya PMI, PSC 119, karyawan sekolah, serta warga sekitar. Mereka bahu-membahu membantu proses evakuasi barang-barang dan memastikan keselamatan siswa.
Tomy Isharyanto mengimbau masyarakat dan pihak sekolah untuk lebih berhati-hati dalam melakukan pembakaran sampah, terutama saat musim kemarau seperti sekarang. Pengawasan ketat perlu dilakukan agar kejadian serupa tidak terulang dan tidak menimbulkan kerugian lebih besar.
Editor : Joko Piroso