Ziarah Roy Suryo dan dr. Tifa ke Makam Keluarga Jokowi Tuai Respons Hangat dari Wapres Gibran

Sementara itu, tanggapan berbeda datang dari Sekjen Peradi Bersatu, Ade Darmawan, yang menyoroti momen ziarah tersebut dengan nada menggoda. Ia menilai langkah Roy Suryo dan dr. Tifa itu bukan hal yang perlu dipersoalkan, namun mengingatkan bahwa pihaknya tengah fokus pada persoalan hukum yang melibatkan dugaan fitnah terkait ijazah Presiden Joko Widodo.
“Jadi teman-teman hari ini, ciee ada yang ke kuburan, ada yang ke kuburan nih yee,” ujarnya sambil tertawa kepada wartawan di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Kamis (9/10/2025).
Ade menegaskan, pihaknya dan relawan Jokowi saat ini tengah memantau proses penyidikan kasus dugaan pencemaran nama baik terhadap Presiden Jokowi.
“Dia ke kuburan, kita ke Mabes Polri. Biarkan mereka ke kuburan, silakan ziarah. Kami ke Mabes Polri memberikan surat teguran dan pengawasan terhadap penyidikan di Polda Metro Jaya,” ungkapnya.
Di sisi lain, sejumlah pengamat menilai respons Gibran menunjukkan kedewasaan politik dan ketenangan dalam menghadapi isu publik. Dengan posisinya sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia, sikap Gibran yang tetap menghargai niat baik pihak lain mencerminkan upaya menjaga keteduhan sosial dan mencegah polarisasi yang kerap muncul di ranah digital.
Ziarah ke makam keluarga Jokowi di Dusun Mundu, Kecamatan Karanganyar, diketahui memang sering dilakukan oleh masyarakat, tokoh agama, maupun pejabat yang ingin berdoa dan mengenang jasa para leluhur. Tradisi ini menjadi bagian dari nilai-nilai lokal yang terus dijaga oleh masyarakat setempat.
Langkah Gibran dalam merespons isu ini pun dipuji banyak pihak karena dinilai meredam potensi polemik dan menunjukkan etika kepemimpinan yang rendah hati. Di tengah dinamika politik nasional yang sering kali diwarnai tensi tinggi, gestur terima kasih dan penghargaan Gibran menjadi angin segar dalam komunikasi publik.
“Bagi kami, setiap doa adalah kebaikan. Kami menghargai siapa pun yang datang dengan niat baik,” tutup Gibran dengan senyum ringan.
Editor : Joko Piroso