Pemerintah Turunkan Harga Pupuk 20 Persen, Program PRLB Pemkab Ngawi Terancam Kandas
Secara ekonomi, sistem PRLB terbukti lebih efisien. Data DKPP mencatat, biaya produksi petani PRLB hemat hingga 40–50 persen dibanding pertanian konvensional. Selain itu, kualitas tanah PRLB kini lebih gembur dan subur, menunjukkan hasil nyata dari penerapan sistem tersebut.
Hasan berharap pengembangan PRLB tak hanya digerakkan oleh dinas pertanian, tetapi juga oleh komunitas pertanian organik dan kelompok tani di tingkat desa.
"Kita ingin PRLB menjadi gerakan bersama untuk memulihkan ekologi tanah pertanian,” ujarnya.
Berdasarkan SK Menteri Pertanian, harga pupuk Urea turun dari Rp2.250 menjadi Rp1.800 per kilogram, sedangkan pupuk NPK dari Rp2.300 menjadi Rp1.840 per kilogram. Penurunan harga berlaku nasional dan langsung efektif per akhir Oktober 2025.
Editor : Joko Piroso