Pengusaha Pasuruan Bantah Keras Nama Baiknya Dicatut dalam Kasus Nikah Rahasia
PASURUAN, iNewsSragen.id - Merasa nama baiknya dicemarkan, pengusaha asal Bangil, Pasuruan, Jawa Timur, Raguan Ali Assegaf, mengecam keras pemberitaan sebuah media online yang mengaitkannya dengan Ustadz Taufik Assegaf, ulama berpengaruh di Pasuruan. Ia menegaskan bahwa informasi yang beredar merupakan fitnah dan tidak memiliki dasar fakta apa pun.
Salah satu pemberitaan yang disorot adalah artikel berjudul “Korban Bertambah, Praktik Nikah ‘Rahasia’ Diduga Puluhan Tahun Berjalan di Pasuruan” yang terbit pada 28 November 2025. Dalam berita itu, inisial “R” disebut-sebut sebagai bagian dari dugaan praktik tersebut, disertai latar foto pondok pesantren milik Ustadz Taufik Assegaf.
“Ini fitnah yang menyasar bukan hanya Ustadz Taufik, tetapi juga saya. Pemberitaan tanpa konfirmasi dan verifikasi itu jelas menyalahi kode etik jurnalistik dan masuk ranah pidana pencemaran nama baik,” tegas Raguan, Minggu (30/11/2025).
Raguan menjelaskan bahwa dirinya memang anggota Rabithah Alawiyah yang dipimpin Ustadz Taufik. Namun pencantuman inisial R dalam berita itu dinilainya upaya sengaja untuk menyeret dirinya. “Saya tahu siapa pelaku yang mendzolimi Ustadz Taufik dan saya sebagai pribadi. Nama baik saya dirusak oleh berita itu,” ujarnya.
Ia memaparkan, kasus yang menyeret nama Ustadz Taufik berawal dari pasangan suami istri, Muhammad Soumi Assegaf dan Alawiyah Alhabsy, yang sebelumnya merupakan asisten Ustadz Taufik. Menurut Raguan, Alawiyah melarikan diri ke Mesir dengan membawa dana kantor sekitar Rp500 juta. Tindak pidana penipuan itu telah dilaporkan ke Polres Pasuruan.
Pasangan tersebut, kata Raguan, kemudian menyebarkan fitnah dan tuduhan tidak berdasar kepada berbagai media online tanpa konfirmasi. Ia menyebut, total dana yang dilarikan mencapai miliaran rupiah: uang Masjid Segaf Rp390 juta, Pondok Autis Rp100 juta, Yayasan Rabithah Alawiyah Rp500 juta, kerugian pengusaha Muhammad bin Abubakar Assegaf sebesar 80 ribu dolar AS, serta dana pribadi salah satu anak Ustadz Taufik, Abubakar Assegaf, sebesar Rp750 juta.
Raguan berharap para pengelola media yang telah menerbitkan berita tersebut segera melakukan pelurusan dan memberikan ruang klarifikasi. “Saya berharap berita fitnah ini tidak semakin meluas. Media harus mengedepankan konfirmasi dan verifikasi,” pungkasnya.
Editor : Joko Piroso