Ngeri Pekerja RPA di Desa Pagak Sumberlawang Alami Kecelakaan Kerja, Jari Tangan Putus!

Sugiyanto
Rumah pemotongan ayam (RPA) di Dukuh Plosorejo RT 01, Desa Pagak, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen (FOTO: iNews/Sugiyanto)

SRAGEN, iNewsSragen.id - Kabar desas desus seorang pekerja RPA di Desa Pagak, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen mengalami kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja tersebut, kini semakin ramai menjadi perbincangan di masyarakat, setelah sebelumnya kabar tersebut masih tertutup rapat dan warga masyarakat tidak banyak yang tahu tentang kejadian itu. 

Pada Jumat (16/12/2022) sore informasi tersebut terdengar di kalangan orang tertentu saja, namun kini kebenaran informasi tersebut sudah mulai terang benderang setelah beberapa pekerja dan pihak terkait memberi pengakuan maupun keterangan.

Seorang pekerja menyebut, peristiwa kecelakaan kerja terjadi pada siang hari ketika korban sedang melakukan aktifitasnya. Setelah kecelakaan kerja itu terjadi, korban langsung dibawa ke salah satu Rumah Sakit di Gemolong untuk mendapat perawatan. 

"Iya benar, namun sudah ditangani. Tapi tolong jangan bilang ke siapa-siapa informasi ini dari saya," terang salah satu pekerja yang enggan disebutkan namanya tersebut.

Disebutkan, salah satu jari tangan milik korban putus akibat terkena mesin. 

Sementara itu, Kapolsek Sumberlawang, Iptu Joko Warsito SH saat dikonfirmasi membenarkan adanya insiden kecelakaan kerja di RPA tersebut. Namun Kapolsek tidak menyebutkan secara rinci kondisi tangan korban yang dikabarkan putus seperti yang ramai diperbincangkan masyarakat.

"Memang ada laka kerja, tapi kami masih menunggu laporan dari pihak korban," kata Kapolsek, Minggu (18/12/2022).

Diketahui, korban berinisial AUS (29) warga Dukuh Kutukan, Desa Kacangan, Sumberlawang.

Kapolsek menerangkan, korban sudah dibawa pulang kemarin sore dari rumah sakit. Dikatakan Kapolsek, dari pihak perusahaan bersedia bertanggungjawab atas pengobatan, dan dari pihak korban tidak mempermasalahkan.

"Dari pihak PT bertanggungjawab atas semua pengobatan, dari pihak korban tidak mempermasalahkan," terangnya.

Penelusuran iNews, keberadaan rumah pemotongan ayam (RPA) tersebut saat awal berdiri sempat menjadi pertanyaan warga sekitar, warga semula mendengar akan dibangun pabrik naget dan sosis, namun belakangan ternyata yang beroperasi adalah sebagai rumah pemotongan ayam (RPA). Saat itu, para warga mendesak digelar sosialisasi dari perusahaan yang bersangkutan. Warga menuntut kepastian dan kesepakatan karena mereka bakal terdampak langsung atas adanya usaha tersebut.

Hal itu juga disampaikan salah satu tokoh masyarakat desa Pagak. "Semula tahunya kami warga masyarakat untuk pabrik naget, namun setelah beroperasi ternyata untuk rumah pemotongan ayam," terangnya.

Editor : Joko Piroso

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network