JEMBER, iNewsSragen.id - Kisah Harsono, bagi warga Jember, Jawa Timur, dikenal sebagai pedagang cilok yang sukses dan mengagumkan.
Cilok Edy buatan Harsono memang terkenal seantero Jember, menjadi bukti tak ada kerja keras yang sia-sia.
Lapak jualannya bisa ditemukan di berbagai titik di Kota Tembakau tersebut. Jika Anda datang ke kantor DPRD Jember, Universitas Jember, hingga Universitas Muhammadiyah Jember, kita bisa menemui lapak Cilok Edy.
Awalnya Harsono memproduksi cilok hanya sedikit dan dijual di beberapa titik di kawasan sekolah dan perkampungan karena rasanya yang enak ternyata ciloknya tidak hanya disukai anak-anak namun orang tua mereka juga menggemari cilok buatan Harsono.
Namun, berkat kerja kerasnya, laki-laki yang pernah menjadi tukang sapu jalan, tukang ojek dan guru ngaji tersebut kini menjadi penjual cilok.
Sebelum menekuni bisnis cilok, Harsono merupakan tukang ojek dengan sepeda hasil kredit. Namun karena tidak mampu membayar, sepeda itu diambil dan uang mukanya dikembalikan. Penghasilan dari becak tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Selanjutnya, dia juga sebagai honorer petugas kebersihan Dinas Pekerjaan Umum dan Cipta Karya Jember.
Ide awal berjualan cilok dari ayahnya yang juga berjualan cilok di Bali saat itu. Sementara di Jember, masih belum ada cilok yang bahannya terbuat dari daging, yang ada hanya dari tepung. Akhirnya, Harsono menangkap peluang itu dan mulai berjualan cilok.
Ketika ayahnya pulang dari Bali tahun 1997. Dia bersama istrinya menirukan bisnis bapaknya, yakni menjual cilok dari bahan daging sapi dicampur tepung.
Usahanya kemudian berkembang pesat dan Harsono menambah gerobak ciloknya menjadi 5 buah dan merekrut tenaga kerja hingga 10 orang.
Cilok Edy bahkan punya cabang kabupaten tetangga, Probolinggo dan Bondowoso.
Sebelum pandemi, Harsono bisa meraup keuntungan hingga Rp9 juta per hari.
Namun saat masa pandemi penjualan menurun, pendapatannya dalam sehari bekisar Rp5 juta. Setelah ditekuni selama puluhan tahun dengan kesabaran kegigihan dan ikhlas kini usahanya membawa berkah bahkan Harsono menginvestasikan hasil usahanya dengan membeli sawah, mobil, dan 3 apartemen, bahkan memiliki 13 rumah kos-kosan.
Itulah kisah Harsono, penjual Cilok Edy yang sukses. Semoga bisa menjadi inspirasi bagi Anda yang sedang membangun sebuah usaha.
Artikel ini telah tayang di www.inews.id dengan judul ">Beli Sawah dan Apartemen ".
Editor : Joko Piroso