“Kami sudah lakukan pengecekan di Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras (Perpadi) Sukoharjo, stok hasil panen aman. Dari sisi produksi kami nyatakan aman karena pada 2022 panen beras surplus sebanyak 120.000 ton,” bebernya.
Bagas juga mengungkapkan, pada 2022 lalu tidak ada petani di Sukoharjo yang mengalami gagal panen. Ia menduga kenaikan harga beras kali ini justru terjadi karena distribusi atau tata niaga beras.
Menanggapi, Kepala Gudang Badan Urusan Logistik atau Perum Bulog, Ngabeyan, Kartasura, Sukoharjo, Febru Jatmiko menegaskan, bahwa stok beras masih aman bahkan harga jual juga masih stabil.
“Untuk stok beras yang tersimpan di Gudang Bulog Ngabeyan masih 300 ton per Kamis (2/2/2023), hari ini. Insya Allah stok cukup karena stok disupply se Soloraya dan sebentar lagi diprediksi mau panen raya,” ujarnya.
Disebutkan Heru, harga beras medium yang dijual Bulog Ngabeyan masih sama yakni, Rp8.300/kilogram dalam kemasan lima kilogram. Beras tersebut dijual ke toko ritel maupun konsumen atau mitra yang langsung mengambil ke gudang bulog.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait