Suatu hari ia pun kembali bertemu Bayu di rumah Bayu di Ngebruk, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang. Di sana percakapan Bayu, dirinya dan suaminya juga kembali meyakinkan untuk berbisnis ayam petelur. Ia dan suaminya lantas pulang ke rumahnya di Pakisaji.
"Saya sampai rumah jam 7 malam, sekitar jam setengah 10 malam yang namanya Bayu ini datang ke rumah saya bersama lima orang lainnya. Dia datang mau ambil mobilnya yang tadi dibawa Wahyu Dedi itu, karena katanya sudah disewa Wahyu Dedi selama 3 bulan tanpa dikembalikan," ujar Dian, yang berprofesi sebagai penjual gorengan.
Kecurigaan perempuan tiga orang anak ini muncul, bahwa ia sudah menjadi korban penipuan oleh Wahyu Dedi dan Bayu Pambirat. Apalagi momen kedatangan Bayu hanya dua jam, padahal jarak antara Pakisaji dan Ngebruk itu jauh.
Tak hanya itu, nomor ponsel Wahyu Dedi yang disimpannya sudah tidak bisa dihubungi lagi, bahkan ia diblokir oleh yang bersangkutan. Selang beberapa kemudian, pemilik asli mobil yang digunakan Bayu menjadi penjamin uang pinjaman ke Dian datang. Pemilik mobil itu bernama Anwar menyatakan, tidak tahu menahu bila mobil miliknya dijadikan modus penipuan. Padahal ia awalnya menyerahkan mobil itu ke Bayu untuk bisnis rental mobil.
"Wahyu ini infonya adalah supirnya Bayu, tapi di persidangan Bayu mengaku tidak kenal. Dia mengaku tahu nama Wahyu Dedi ini dari teman temannya lagi. Kalau gak kenal anehnya kok bisa meminjamkan mobil tanpa jaminan apapun," ucapnya.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait