Melalui pesan itu Mbah Maridjan mengingatkan, agar para pemangku jabatan empat kabupaten sekeliling Merapi peduli soal eksploitasi pasir vulkanik di wilayah itu.
Dia memperingatkan bahwa pengambilan pasir menggunakan beckhoe, terutama di teritori Yogyakarta akan membuat Gunung Merapi murka dan erupsi, mengeluarkan awan panas.
Mbah Maridjan menegaskan, peringatan itu dengan ucapan “Cetha kuwi!,” (Jelas itu!), dan menekankan penggunaan backhoe sebagai tindakan yang merusak alam.
Letusan Gunung Merapi pada 2010 kembali memuntahkan awan panas yang merenggut banyak nyawa, salah satunya adalah Mbah Maridjan. Jasad Mbah Maridjan dalam keadaan bersujud penuh luka bakar.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait