Sebelumnya, Suyadi mengungkapkan ditengah kondisi cuaca dengan curah hujan tinggi seperti sekarang ini, perbaikan dan perawatan jalan rusak di Sukoharjo kurang bisa maksimal. Selain itu juga terbatasnya anggaran.
"Total anggaran untuk perawatan jalan kabupaten secara berkala sekira Rp 80 miliar untuk satu tahun. Dari jumlah itu yang digunakan untuk perbaikan kerusakan darurat atau tambal sulam sekira Rp 5 miliar," paparnya.
Angka Rp 5 miliar untuk tambal sulam disebutkan Suyadi tidak sebanding dengan kondisi dilapangan, dimana banyak laporan jalan rusak akibat cuaca ekstrim berupa hujan yang turun terus menerus. Disampaikan, jalan Kabupaten Sukoharjo yang menjadi kewenangan Bina Marga DPUPR Sukoharjo panjangnya 605,12 Km.
Kerusakan jalan yang paling banyak dikeluhkan warga di antaranya ada di Kartasura, Polokarto, Mojolaban, dan Bulu. Sejumlah ruas jalan di sana banyak yang berlubang hingga membahayakan masyarakat pengguna jalan.
"Sebenarnya kalau ada jalan berlubang, langsung kami tambal sulam dulu sebagai penanganan darurat. Ya meskipun di ruas jalan itu nantinya ada proyek peningkatan jalan atau perbaikan jalan,” pungkas Suyadi.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait