PURWODADI, iNewsSragen.id - Pesanan kue kering hasil produksi dari warga binaan Lembaga Pemasyarakatan kelas IIB Purwodadi, Grobogan, pada bulan ramadan tahun 2023 kali ini mengalami peningkatan yang cukup pesat.
Waktu pemesanan kue kering telah ditutup pada H-3 lebaran karena seluruh kue kering yang dipesan harus segera selesai dan harus segera dikirim ke lokasi pemesan sebelum hari raya Idul Fitri.
Sebanyak 11 wanita warga binaan Lembaga pemasyarakatan kelas IIB Purwodadi, Grobogan, Jawa Tengah harus bekerja ekstra keras selama bulan ramadan tahun ini.
Pasalnya mereka kebanjiran order dalam pembuatan kue kering untuk kebutuhan lebaran nanti.
Seluruh warga binaan pemasyarakatan kelas IIB Purwodadi ini telah ahli dalam membuat kue kering dan beberapa jenis makanan lainnya setelah diikutkan dalam pelatihan tata boga selama beberapa haris yang diadakan oleh Lembaga pemasyarakatan.
Laely salah satu petugas Lembaga pemasyarakatan kelas IIB yang ikut dalam pembinaan WBP Wanita menuturkan bahwa seluruh bahan dan peralatan dalam proses pembuatan kue kering telah dipersiapkan oleh Lapas, sehingga seluruh WBP perempuan yang telah memiliki bekal tata boga tinggal memproduksi saja.
Dalam sehari bisa menyelesaikan puluhan toples kue kering baik nastar maupun kastangle. Namun pada bulan Ramadan tahun ini, pesanan kue kering dari konsumen meningkat hingga 50%.
“ kami biasanya memasarkan dengan cara online maupun kita tawarkan ke pengunjung lapas. Dan bahkan banyak petugas lapas yang ikut melarisi kue kering buatan warga binaan. Untuk bahan kita yang menyediakan jadi mereka tinggal kerja saja,” ungkap Laely.
Untuk 1 toples kue kering dihargai Rp 50 ribu. Hasil penjualan kue kering ini kemudian di serahkan ke PNBP ( Penerima Negara bukan pajak) dan bagi warga binaan akan diberikan premi.
Para warga binaan perempuan pun mengaku sangat senang bisa memiliki bekal ketrampilan tata boga, karena selepas keluar dari lapas, mereka bisa bekerja mandiri dirumah.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait