Rajin Menabung dari Hasil Jual Arang sejak Tahun 1975, Impian Pasutri Berangkat Haji Terwujud

Ahmad Antoni
Udiyono (68) dan Komsiyah (64), warga Dusun Kalilateng, Desa Mluweh, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, bersyukur bisa berangkat haji tahun ini.Foto:iNews.id/Istimewa

Komsiyah juga mengenang, dulu untuk menjual arang harus digendong dari rumah menuju pasar Peterongan Semarang, berangkat dari rumah pukul 01.00 WIB dan pulang pada pukul 08.00 WIB.

Ketika itu, harga arang kayu satu gendongan (30 kilogram) hanya Rp250. Sekarang satu plastik arang kayu (1,2 kilogram) seharga Rp5.000. “Alhamdulillah, dari jerih payah ini sekarang bisa menjual 1 -1,5 ton arang kayu, sekali kirim,” ujarnya.     

Budiono mengatakan, untuk makan sehari- hari terkadang Komsiyah juga membuat aneka penganan seperti sermier, lentho dan klenyem untuk dijual kepada tetangga yang ada di lingkungan sekitar rumahnya.

Ini harus dilakukan, agar niat berhaji mereka dapat terwujud. “Karena kami ini ‘ati karep, bondho cupet’ (punya keinginan, tetapi kemampuan pas-pasan),” jelasnya.

Editor : Joko Piroso

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network