Kisah Suparmi, Penjual Jamu Tradisional di Sragen Naik Haji

Joko Piroso
Suparmi (68) warga Dukuh Masaran, Desa Jati, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, tidak pernah menyangka bisa berangkat Haji.Foto:iNews/Joko P

SRAGEN, iNewsSragen.id - Beginilah keseharian Suparmi (68) warga Dukuh Masaran, Desa Jati, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, tidak pernah menyangka bisa berangkat Haji. Pasalnya, ia hanya seorang penjual jamu tradisional.

Saat inewsSragen.id berkunjung ke rumah Suparmi, rumahnya sangat sederhana. Suparmi masih gesit mengupas dan memotong kunyit. Setelah itu, kunyit tersebut ia cuci, kemudian ia blender dengan ditambah sedikit air matang. Kunyit yang sudah halus, kemudian ia peras hingga menghasilkan jamu dengan warna khasnya kuning.

Air jamu itu lalu ia tuang ke botol jamu dan ditaruh ke keranjang bersama botol-botol yang lain. Botol jamu yang sudah terisi penuh itu, kemudian ia masukkan ke beronjong berwarna hijau yang telah terpasang di sepeda.

Suparmi mengatakan, ia sudah berjualan jamu sejak tahun 1975 atau sejak putri pertamanya baru lahir. jualan di pasar sudah sejak 40 tahun.

Editor : Joko Piroso

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network