Pihaknya menyampaikan sempat menanyakan ijazah terakhir pelaksana. Ternyata hanya lulusan SMP. Padahal seharusnya sesuai Sertifikat Ketrampilan (SKT) Kelas 1, hal itu tidak memenuhi syarat. Menurutnya di paket pekerjaan tidak jauh beda. ”Personel yang di upload dalam persyaratan teknis, nggak ada semua. Paling yang ada pelaksana, tapi ahli teknik jalan, K3, nggak ada dan sebagainya,” terangnya.
Pihaknya mengunkapkan, padahal persyaratan di lelang harusnya dikerjakan dengan orang yang memiliki kualitas. Namun dilapangan tidak ada yang sesuai syarat lelang. Tetapi seolah-olah dibiarkan.
Sunarto juga berencana menggugat sejumlah pemenang tender. Lantaran mereka menyanggupi untuk menghadirkan personel sesuai persyaratan. Namun kenyataan di lapangan tidak pernah ada personel tersebut. ”Jangan-jangan cuma persyaratan bikin surat kesanggupan,” ungkapnya.
Dia mengindikasikan banyak sertifikat hasil sewa. Seperti SKT tukang besi, SKT tukang pasang batu beralamatkan jauh dari Sragen. ”SKT nya dari Aceh, Sulawesi, dan sebagainya. Makanya kesanggupan ditempatkan di lokasi, tidak ada. Selain itu karena alamatnya jauh-jauh jadi sulit di cek,” pungkas Sunarto.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait