GROBOGAN, iNewsSragen.id - Perayaan Haul Ki Ageng Tirto yang dihadiri oleh ribuan jamaah di kompleks pemakaman Ki Ageng Tirto di Desa Karangasem, Kecamatan Wirosari, Grobogan, Jawa Tengah, Sabtu (23/9/2023).
Haul adalah acara tahunan yang diadakan setiap tahun sekali pada bulan Maulud untuk mengungkapkan rasa syukur atas kelimpahan sumber air, meskipun desa tersebut telah lama dilanda kemarau.
Pada acara Haul Ki Ageng Tirto, jamaah memadati kompleks pemakaman dan mengikuti tradisi yang melibatkan pengambilan air dari sumber mata air yang dianggap berkah. Air tersebut dibacakan doa oleh habaib dan ulama yang hadir, dan sebagian jamaah langsung mengonsumsinya dengan harapan mendapatkan berkah dan kesehatan. Beberapa jamaah bahkan berebut air yang telah diberkahi oleh doa.
Panitia Haul yang berada di atas panggung membagikan botol mineral kepada semua jamaah yang berdesakan di bawah panggung. Di belakang kompleks makam, beberapa jamaah juga antri untuk mencuci muka dan minum air dari sumber mata air alam ini dalam rangka mendapatkan berkah dan kesehatan.
Lebih dari lima belas ribu jamaah dari berbagai kota dan wilayah berpartisipasi dalam perayaan ini setiap tahunnya sebagai ungkapan rasa syukur terhadap kelimpahan sumber air, meskipun musim kemarau yang berkepanjangan telah melanda.
Air dari sumber ini dianggap sebagai anugerah dari Ki Ageng Tirto yang mengalirkan air dari Gunung Muria ke Desa Karangasem, Kecamatan Wirosari, Grobogan, Jawa Tengah.
Salah satu jamaah asal Kediri, Jawa Timur, bernama Supangat, bahkan telah hadir dua kali dalam Haul Ki Ageng Tirto ini. Sebelum mengikuti acara Haul, ia selalu menjalankan ritual berwudhu atau mencuci muka dan minum air dari sumber mata air alam ini dengan harapan mendapatkan berkah dan kesehatan.
Selain air, jamaah yang hadir juga menikmati nasi berkah yang berisi nasi yang dibungkus bersama sayur-sayuran dan lauk-pauk lainnya.
Kepala Desa Karangasem, Kecamatan Wirosari, Grobogan, Jawa Tengah, Kanto, menjelaskan bahwa meskipun desa-desa lain mengalami kekeringan berkepanjangan, sumber air legendaris di Desa Karangasem ini tidak pernah surut. Bahkan, air dari sumber ini dapat dialirkan ke seluruh rumah warga untuk keperluan sehari-hari, dan juga mengairi ribuan hektar lahan pertanian petani setempat.
Kisah ini mencerminkan kepercayaan dan tradisi penting dalam masyarakat setempat terhadap sumber air Ki Ageng Tirto yang terus memberikan manfaat bagi warga setempat, serta sebagai ungkapan rasa syukur mereka atas kelimpahan air meskipun dihadapkan pada kemarau yang panjang.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait