Kepala Desa Sukowidi (Kades Sukowidi), Tarmuji, menjelaskan bahwa kunjungan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan pelatihan dalam memproduksi batik cap, yang sudah terkenal di wilayah Solo dan sekitarnya. Meskipun desa mereka memiliki batik Sukowijoyo, mereka belum memiliki produksi batik cap. Sebelumnya, mereka telah menerima bantuan sekitar 75 juta rupiah dari kementerian untuk kegiatan batik cap, namun lokasi produksi batik mereka hanya satu dan belum meluas.
Tarmuji menyampaikan rencananya untuk membentuk 3 hingga 4 RT (Rukun Tetangga) di desanya untuk segera memproduksi batik dengan pengetahuan dan pengalaman yang mereka peroleh dari Desa Kliwonan di Sragen. Mereka berharap dapat mengembangkan produksi batik di wilayah mereka, yang bersebelahan dengan Kabupaten Ngawi dan Madiun. Hal ini diharapkan dapat membantu memajukan desa mereka melalui usaha batik.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait