Semula sepulang dari rumah sakit, PR akan dibawa ke rumah salah satu anaknya yang berada di daerah Prambanan. Saat persiapan berangkat, PR berpamitan ke kamar mandi untuk siap-siap. Ia selama ini bersama suaminya kosnya ditempat itu
"Jadi saat izin mau mandi, yang bersangkutan ini hanya berdiri di depan sumur. Sepertinya mau terjun ke sumur lagi, tapi oleh tetangganya langsung dapat dicegah," ujarnya.
Menurut keterangan Arif, PR sebenarnya merupakan warga Dusun Tegalrejo, Desa Kertonatan, Kecamatan Kartasura. Hingga saat ini juga masih memiliki keluarga disana.
"Tapi keluarga yang di Tegalrejo itu tidak mau menerima, mungkin ada permasalahan. Sehingga bu PR akan diantar ke rumah anaknya yang tinggal di Prambanan. Suaminya yang di sini kondisinya sakit. Kemungkinan bu PR ini depresi," ujarnya.
Setelah dilakukan koordinasi dan musyawarah, akhirnya selepas Maghrib diantar ke Prambanan dengan dikawal langsung oleh Ketua RT setempat. Hal itu dilakukan untuk menjaga PR agar tidak lagi mencoba bunuh diri. Sementara suaminya yang sakit akan menjadi tanggungjawab Pemdes Ngabeyan.
"Pekerjaan keduanya ini adalah pemulung. Nanti untuk suaminya akan menjadi urusan Pemdes, karena kondisinya sakit," imbuhnya.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait