Kisah Seorang Gangguan Kejiwaan di Grobogan, Rawat Pamannya yang Cacat Digubug Kecil Sendirian

Rustaman Nusantara/Joko P
Kisah Sunardi dan Sukarno, dua orang pria yang tinggal di gubuk kecil di Grobogan, Jawa Tengah.Foto:iNews/Rustaman Nusantara

GROBOGAN, iNewsSragen.id - Kisah Sunardi dan Sukarno, dua orang pria yang tinggal di gubuk kecil di Grobogan, Jawa Tengah, adalah sebuah cerita yang penuh dengan belas kasihan dan semangat kepedulian. Sunardi, yang mengalami gangguan kejiwaan, telah merawat pamannya, Sukarno, yang mengalami cacat fisik sejak lahir, selama puluhan tahun di dalam gubuk kecil tersebut. Kedua pria ini hanya bisa mengandalkan bantuan tetangga dan orang lain untuk mendapatkan makanan dan kebutuhan sehari-hari mereka.

Meskipun Sunardi mengalami gangguan kejiwaan, ia masih mampu melakukan aktivitas sehari-hari seperti menjemur dan menyapu, serta merawat pamannya. Tetangga-tetangga sekitar tidak merasa khawatir bahwa Sunardi akan mengamuk atau menyakiti pamannya, karena selama sepuluh tahun tinggal bersama, tidak pernah terjadi insiden negatif.

Ngatiyem, seorang tetangga mereka, merasa sangat iba dan sering memberikan makanan kepada mereka setiap hari. Kondisi rumah Sukarno sangat memprihatinkan sebelumnya, tetapi dengan bantuan donatur-donatur setempat, rumah mereka diperbaiki dan sekarang sudah lebih nyaman meskipun sederhana.

Sukarno dan keponakannya hanya bisa bertahan dengan bantuan belas kasihan orang lain. Beberapa warga sekitar mengirimkan makanan melalui jendela kecil, dan Sunardi sering meminta makanan dari tetangga, kemudian membawanya pulang untuk dimakan bersama pamannya. Setelah menyelesaikan urusan dengan pamannya, Sunardi biasanya tidur di gubuk kecil yang berada di depan rumah pamannya.

Sukarno, yang sekarang hanya bisa terbaring dan menikmati televisi, dahulu mengisi hari-harinya dengan mengaji dan mengajar anak-anak desa belajar mengaji di rumahnya secara gratis. Namun, dengan semakin banyak tempat lain untuk belajar mengaji, rumahnya menjadi sepi, dan anak-anak memilih untuk belajar di tempat lain.

Kisah ini menggambarkan bagaimana kepedulian dan belas kasihan masyarakat sekitar dapat membantu mereka yang kurang beruntung dan memerlukan perhatian ekstra. Meskipun Sunardi dan Sukarno menghadapi banyak kesulitan, mereka tetap bersama dan menjalani hidup dengan semangat yang luar biasa.

Editor : Joko Piroso

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network