GUNUNGKIDUL, iNewsSragen.id - Tradisi pembukaan Cupu Kiai Panjala atau Cupu Panjala di Padukuhan Mendak, Girisekar, Panggang, Gunungkidul, merupakan sebuah acara yang berlangsung selama dua hari, dari Senin (30/10/2023) hingga Selasa (31/10/2023) tengah malam. Prosesi tersebut berlangsung dengan lancar, dan dalam pembukaan kain kafan pembungkus cupu, terdapat total 57 gambar yang diperlihatkan.
Lurah Girisekar, Sutarpan, menjelaskan bahwa pembukaan cupu adalah sebuah tradisi yang telah berlangsung secara rutin dan turun temurun. Antusiasme warga yang ingin menyaksikan acara ini tinggi, sehingga panitia menyediakan tenda-tenda di depan rumah yang menjadi lokasi pembukaan. Untuk membatasi jumlah pengunjung, hanya sejumlah tertentu yang diperbolehkan masuk ke area acara, sementara pengunjung lainnya mendengarkan melalui pengeras suara di luar tenda.
Cupu Panjala terdiri dari tiga cawan kecil dengan ukuran berurutan, yaitu besar, sedang, dan kecil. Cupu paling besar dinamakan Semar Tinandhu, yang melambangkan penguasa dan pejabat tinggi. Cupu berukuran sedang disebut Kalang Kinantang, mewakili masyarakat menengah ke bawah, sedangkan Cupu yang paling kecil adalah Kenthiwiri, yang melambangkan rakyat jelata. Ketiga cawan ini dianggap memiliki makna magis bagi penduduk Gunungkidul.
Cupu tersebut dibungkus dengan kain kafan belasan lapis, dan dalam waktu tertentu, pembungkusnya dibuka untuk membaca gambarnya. Prosesi pembukaan ini berlangsung sesuai dengan tradisi tahun-tahun sebelumnya. Setiap tamu yang hadir dalam acara ini diberikan kenduri makan dua kali. Hidangan pertama dimakan sendirian, sedangkan hidangan kedua dimakan berdua.
Setelah acara kenduri selesai, dilanjutkan dengan pembukaan tiga cupu yang terbungkus kain kafan. Pada saat dibuka, total 57 gambaran yang muncul. Setelah itu, ketiga cupu tersebut dikembalikan ke dalam peti dan dibungkus kembali dengan kain kafan yang telah disediakan. Kemudian, bungkusan ini dikembalikan ke tempat penyimpanan di dalam rumah.
Terlihat bahwa ada banyak gambar dan lambang yang muncul pada kain kafan pembungkus cupu, dan masing-masing gambaran memiliki makna yang mendalam dalam tradisi tersebut.
Berikut adalah beberapa gambaran yang muncul pada pembukaan cupu:
Gambar penari di Sisi Utara, Gambar huruf L di Sisi Barat, Gambar bintang di Sisi Barat Daya, Gambar telapak kaki di Sisi Tenggara, Gambar jagung tanpa daun di Sisi Utara, Gambar bocah merangkak di Sisi Barat, Gambar singa di Sisi Utara, Gambar tiga bintang di Sisi Tenggara, Gambar Semar di Sisi Kulon, Gambar huruf S di Sisih Timur Laut.
Gambar pohon pari kecil-kecil di Sisi Utara (3 tempat), Kain berbintik di selembar, Gambar kambing di Sisi Tenggara, Kain berwarna agak merah di Sisi Barat Laut, Gambar kayu di Sisi Barat Daya, Gambar petani di Sisi Timur.
Gambar tikus (jumlahnya 2) di Sisi Barat Daya, Lingkaran di Sisi Barat Laut, Gambar monyet duduk menghadap ke utara di Sisi Barat, Gambar rumput di Sisi Tenggara Kidul, Gambar wayang (samba) di Sisih Timur Laut, Gambar kepala orang di Sisih Barat.
Gambar wayang Batara Guru di Sisih Tenggara, Gambar kambing di Sisi Barat Daya, Gambar anak anjing di Sisi Barat, Gambar orang gundul di Sisi Timur Laut, Gambar orang di Sisih Barat, Gambar bulan bintang di Sisi Timur, Gambar kulit kayu di Sisi Barat, Kain selembar yang kering, Gambar ular di Sisi Utara.
Gambar wayang bermata dua di Sisi Timur, Gambar Garuda di Sisi Barat, Gambar orang perempuan duduk di Sisi Barat, Gambar Semar di Sisi Timur, Huruf R di Sisih Timur, Angka 1 di Sisi Timur, Gambar wayang Batara Narada di Sisi Bara.
Gambar putri dengan rambut bergelombang yang menghadap ke barat di Sisi Utara, Gambar pesawat di Sisi Barat, Gambar tengkorak kepala manusia di Sisi Timur, Kain yang kotor di Sisi Timur, Gambar jajaran genjang di Sisi Barat, Gambar anak cilik yang memegang bunga di Sisi Selatan.
Angka 5 terbalik di Sisi Timur, Gambar tikus di Sisi Timur, Gambar kepala kuda di Sisi Timur, Gambar lima kacang di Sisi Timur Laut, dengan dua kacang berisi tiga butir dan tiga kacang berisi masing-masing dua butir, Gambar orang laki-laki yang menghadap ke timur di Sisi Barat.
Semua kain dari awal basah, kecuali satu yang kering, Kain selembar berbintik-bintik, Huruf HX di Sisi Selatan.
Setelah kain penutup terbuka, juru kunci cupu membuka peti yang berisi tiga cupu, yaitu Semar Kinandu, Kenthi Wiri, dan Palang Kinantang. Tradisi pembukaan cupu ini jelas memiliki makna dan nilai budaya yang mendalam bagi masyarakat setempat.
Tradisi pembukaan Cupu Kiai Panjala atau Cupu Panjala di Padukuhan Mendak, Girisekar, Panggang, Gunungkidul.Foto:Sutarpan/Istimewa
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait