SRAGEN,iNewsSragen.id - Perum Bulog bekerja sama dengan Sekolah Vokasi Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo untuk menggelar pelatihan budidaya jamur tiram dengan memanfaatkan limbah Modern Rice Milling Plant (MRMP) yang digelar selama Sabtu-Minggu (9-10/12/2023) di Masaran, Sragen.
Pelatihan budidaya jamur tiram untuk 35 petani milenial ini menunjukkan langkah positif dalam pemberdayaan petani milenial dan pengelolaan limbah pertanian.
Penggunaan limbah sekam dan abu sekam dari MRMP sebagai media tanam untuk budidaya jamur tiram merupakan ide inovatif yang dapat memberikan manfaat ganda.
Selain mengurangi limbah, proyek ini juga menciptakan peluang ekonomi baru untuk petani milenial di sekitar MRMP.
Purnomo Sinar Hadi, Direktur Human Capital Perum Bulog, menjelaskan bahwa pilot project budi daya jamur tiram dengan limbah sekam ini dimulai di Sragen, sebagai salah satu dari 10 MRMP yang dimiliki oleh Perum Bulog di Indonesia.
Limbah sekam yang dihasilkan oleh MRMP sejauh ini hanya sebagian kecil yang dimanfaatkan, sehingga adanya proyek ini membuka potensi baru untuk pemanfaatan limbah pertanian secara berkelanjutan.
Pentingnya memikirkan serapan pasar dan nilai tambah dari produk yang dihasilkan juga menjadi perhatian.
Purnomo menegaskan bahwa hasil pelatihan diharapkan tidak hanya bersifat seremonial, tetapi dapat menghasilkan produk yang memiliki nilai ekonomi dan mampu memenuhi kebutuhan pasar.
Pemberdayaan petani milenial di sekitar MRMP ini bukan hanya untuk meningkatkan kesejahteraan mereka tetapi juga memanfaatkan sumber daya lokal secara efisien.
Melibatkan narasumber dari praktisi budi daya jamur tiram yang berpengalaman selama 23 tahun memberikan tambahan nilai dan pengetahuan praktis bagi para peserta pelatihan.
Keseluruhan proyek ini mencerminkan pendekatan berkelanjutan dalam pertanian dan pengelolaan limbah serta komitmen untuk memberdayakan masyarakat lokal.
Dengan dukungan Perum Bulog Surakarta dalam pemantauan progres dan bantuan pemasaran, diharapkan proyek ini dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi petani milenial dan lingkungan sekitar.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait