Motif pembunuhan ini terkait dengan masalah usaha dan hutang piutang. Sarmo membunuh Agung Santosa karena perselisihan dalam pembagian hasil usaha penggergajian kayu. Korban kesal karena pembagian hasil tidak sesuai dengan perjanjian awal.
Sementara untuk Sunaryo, pelaku menggunakan modus serupa karena merasa korban menagih utang dengan ucapan kasar. Pelaku menggunakan minuman yang dicampur dengan potas untuk membunuh korbannya.
Polisi berhasil mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk tulang belulang dari Sunaryo dan Agung Santosa, kawat ban, dan sisa tempat pembakaran tulang Sunaryo.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait