Pasangan ini tinggal bersama satu anak mereka. Parmin dengan rela berjuang sendirian merawat istrinya yang lumpuh.
Setiap hari, dia memberi makan dan memandikan istrinya sambil ditemani oleh sang anak. Lismiati mengalami kelumpuhan delapan tahun yang lalu yang dimulai dari serangkaian kejang. Awalnya, Parmin tidak paham penyakit apa yang diderita istrinya.
"Dia mulai sakit dari tahun 2016. Dia tidak bisa berjalan, dulu masih bisa merangkak saat aku bekerja sebagai tukang gali sumur di Lahat. Saat itu, dia masih bisa merangkak. Sekarang, dia tidak bisa (bekerja), bagaimana mungkin aku meninggalkannya," katanya.
Parmin berharap pemerintah dapat membantu istrinya untuk mendapatkan perawatan. Saat ini, kondisi Parmin sulit, tanpa pekerjaan, dan tanpa biaya untuk membawa istrinya berobat ke rumah sakit.
Meskipun dalam kondisi sulit, Parmin tetap berharap agar istrinya bisa sembuh seperti dulu.
Warga sekitar, Bebi Sarifah, menyatakan bahwa Parmin sudah empat bulan tidak memiliki pekerjaan. Kini, kedua pasangan ini tinggal di tempat kontrakannya.
"Pak Parmin setiap hari tidak memiliki pekerjaan, dia merawat istrinya jika sewaktu-waktu ingin buang air besar. Jadi, dia tidak memiliki pekerjaan. Jika ingin mencari rezeki, dia membawa istrinya keluar," ucap Bebi.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait