GROBOGAN, iNewsSragen.id - Dua santriwati dari pondok pesantren di Grobogan diduga terseret derasnya arus banjir dan saat ini dilaporkan hilang. Mereka adalah Nurul Fajriyah, 19 tahun, dari Desa Kedungrejo, Kecamatan Purwodadi, dan Sofiyatul Lailiyah, 18 tahun, dari Desa Tunggak, Kecamatan Toroh, Grobogan. Kedua santriwati tersebut diketahui hilang sejak Jumat pagi kemarin.
Informasi mengenai kehilangan mereka menjadi viral setelah keluarga dan teman-teman korban mengunggah foto dan permohonan bantuan melalui media sosial.
Nurul Fajriyah, yang hendak pulang ke rumah, sudah menghubungi orang tuanya untuk dijemput. Mereka kemudian menaiki becak dari pondok pesantren menuju rumah.
Namun, di jembatan Glugu, Kecamatan Purwodadi, keduanya turun dari becak karena tukang becak tidak berani melintasi derasnya arus banjir yang merendam jalan menuju rumah korban.
Meskipun diperingatkan oleh warga sekitar untuk tidak melintasi genangan banjir karena arus sangat deras, keduanya nekat menerobos banjir karena menganggap kondisi banjir masih biasa dan bisa dilalui dengan aman.
Setelah berjalan sekitar lima ratus meter dari jembatan Glugu, keduanya hilang tanpa jejak. Orang tua korban yang hendak menjemput sudah menunggu lama di jalan, namun kedua korban tidak kunjung muncul.
Setelah dua puluh empat jam berlalu dan tidak ada kabar, orang tua korban melaporkan kejadian ini kepada polisi.
Pencarian dilakukan oleh pihak BPBD Grobogan sejak dua hari yang lalu, namun hingga Minggu sore ini keduanya belum ditemukan.
Pencarian terpaksa dihentikan karena cuaca tidak mendukung dan sudah mendekati malam hari. Pencarian akan dilanjutkan esok hari dengan bantuan dari Basarnas Jepara.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait