Disisi lain Agus menyatakan, untuk maju dalam pilkada ia harus melakukan asesmen atau mengevaluasi diri terlebih dulu untuk mengukur kekuatan dan kemampuan dirinya sendiri.
"Saya (harus) mengevaluasi diri, pantas atau tidak. Itu ada beberapa kriteria yang bisa saya sampaikan," papar Agus.
Beberapa kriteria dimaksud, menurut Agus sedikitnya ada tiga hal. Pertama dari aspek legalitas, yaitu rekomendasi dari partai sesuai dengan aturan pemilu, bahwa yang berhak mengusung calon adalah partai politik (parpol), diluar dari calon perseorangan.
"Yang kedua masalah legitimasi politik. Kalau mau fair, pasti melalui itu (parpol). Ini untuk mengetahui apakah elektabilitas calon mendukung atau tidak. Dan ketiga, tentu saja adalah faktor logistik. Nah, tiga hal ini bagi saya merupakan indikator untuk melakukan evaluasi diri," jelasnya.
Namun begitu, terlepas dari tiga faktor tersebut Agus menegaskan sebagai kader parpol tetap siap jika mendapat tugas untuk maju dalam pilkada. Begitu juga sebaliknya, ia akan tetap loyal dalam barisan PDIP meskipun nanti tidak mendapatkan tugas untuk maju dalam kontestatsi pilkada.
"Dari tiga faktor itu saja, sampai sejauh ini saya masih banyak yang kurang. Jadi kalau dikatakan siap atau tidak siap, yang tetap menunggu saja instruksi dari partai. Kalau ditugaskan, ya harus siap," pungkasnya.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait