Menurutnya, peran pemuda dalam membangun bangsa akan menjadi prioritas utama. Sebab, kedepannya akan disibukkan dengan rekayasa sosial yang didalamnya membutuhkan keampuhan dan kehebatan para pemuda Indonesia untuk menghadapinya.
"Adanya otonomi daerah yang merupakan bagian dari kebijakan yang diterapkan pemerintah dimana didalamnya juga mengatur adanya keterlibatan warga negara dalam prosesnya. Oleh karenanya kami mewakili kalangan anak muda juga ingin berkontribusi dalam pembangunan melalui pemimpin yang merepresentasikan dari kalangan kami," ujarnya.
Dengan melihat kebutuhan pembangunan daerah melalui sistem otonomi daerah dan desentralisasi, GMPK Jateng sebagai bagian dari kelompok intelektual muda, ditegaskan Hanif menyampaikan beberapa saran dan usul untuk pembangunan daerah khususnya Kabupaten Sukoharjo.
"Salah satunya kami mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia generasi muda melalui perhatian keteraksesannya pendidikan gratis mulai dari sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi yang dapat di akses oleh masyarakat dengan kategori masyarakat rentan miskin di Sukoharjo," sebutnya.
Tak kalah penting, GMPK juga mendorong terciptanya ruang seni dan budaya bagi generasi muda sebagai upaya menjaga nilai- nilai luhur bangsa dalam kehidupan bermasyarakat.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait