SRAGEN, iNewsSragen.id - Mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen dan anggota presidium Gerakan Pembaharuan Sragen (GPS), Tatag Prabawanto, mengajak para kader partai untuk mulai berpikir secara kritis dan tidak hanya puas dengan kondisi status quo serta pragmatisme politik menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sragen 2024.
Dalam pernyataannya, Tatag menekankan pentingnya memberikan kontribusi positif bagi Sragen ketimbang hanya mencari keuntungan pribadi dari kabupaten tersebut.
"Saya minta kader partai mulai berpikir dan jangan hanya senang kondisi status quo, pragmatisme semata, dan jangan pula berpikir apa yang saya peroleh dari Sragen tetapi apa yang bisa saya berikan untuk Sragen," ujar Tatag.
Ia juga menegaskan bahwa dirinya tidak memiliki perbedaan pribadi dengan Bupati Sragen saat ini, Kusdinar Untung Yuni Sukowati (Mbak Yuni), dan menaruh rasa hormat serta kasih yang sama terhadapnya. Namun, Tatag mengungkapkan bahwa ada pihak-pihak toxic atau apa yang ia sebut sebagai "bupati 1½" yang memicu perlawanan dari dirinya.
Polling abal-abal via WatsApp.Foto:Ilustrasi
Menurut Tatag, "orang-orang toxic" ini menggunakan hasil polling tidak resmi via WhatsApp untuk menegaskan kekuasaan mereka, yang membuat Tatag memutuskan untuk melawan. "Bila ada kemenangan lagi, mereka akan semakin kemaki (sombong).
Saya nggak pernah ngrusuhi atau ngganggu serta saya paham kapasitas mereka, setidaknya saya pernah menjadi atasannya," tegasnya.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait